Timnas Indonesia U-23 kandas 0-1 dari Australia U-23 pada leg kedua Kualifikasi Piala Asia U-23 2022 yang digelar di Tajikistan, Jumat (29/10/2021) malam WIB. Anak asuh Shin Tae-yong inipun dipastikan gagal lolos ke putaran finan Piala Asia U-23 2022.
Butuh kemenangan minimal selisih dua gol, Timnas Indonesia U-23 justru kebobolan pada menit 10'. Kesalahan antisipasi saat sepak pojok membuat Patrick Wood tanpa kesulitan merobek gawang Ernando Ari Sutaryadi dari jarak dekat.
Anak asuh Shin Tae-yong ini bukannya tanpa perlawanan. Beberapa peluang emas didapat Witan Sulaeman dkk. pada babak kedua, tapi ketidaktenangan dalam penyelesaian akhir membuat gawang Sumon perawan hingga peluit panjang.
Kekalahan itu membuat Timnas Indonesia U-23 takluk 2-4 secara agregat dari Australia U-23 setelah dibungkam 2-3 dalam pertemuan pertama pada 26 Oktober 2021.
Bola.com mengulas kinerja lini pertahanan dan kiper Timnas Indonesia U-23 saat dikandaskan Australia 0-1. Berikut ini sajiannya:
Shin Tae-yong menilai bahwa para pemain Timnas Indonesia U-23 telah bermain baik ketika dua kali melawan Australia U-23, meski masih melakukan sejumlah kesalahan.
Bahkan, gol Patrick Wood bermula dari kurangnya konsentrasi. Bola kiriman dari sepak pojok salah diantisipasi oleh Taufik Hidayat dan menyebabkan Wood dengan mudah merobek gawang Ernando.
"Secara keseluruhan, para pemain tampil baik. Namun, ada satu kesalahan dalam mengantisipasi bola mati sehingga kebobolan satu gol. Namun, saya tetap mengucapkan terima kasih kepada para pemain yang telah berjuang hingga akhir," kata Shin Tae-yong.
Penampilan Ernando, di sisi lain, jauh lebih oke pada leg kedua ini. Beberapa peluang Australia U-23 dimentahkan dengan baik berkat kecermatannya membaca pergerakan bola dan lawan.
Berdasarkan catatan lapangbola.com, Ernando melakukan tujuh penyelamatan dan 20 operan sukses. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan leg pertama (5), dan dengan hanya kebobolan satu, jelas permainan kiper Persebaya ini sudah apik.
Usai pertandingan, Shin Tae-yong secara eksplisit mengatakan penyelesaian akhir masih jadi persoalan. Evaluasi akan dilakukannya menyambut event terdekat.
"Sangat banyak yang harus kami evaluasi. Kalau dilihat dari perjuangan para pemain, mereka memang menunjukkan peningkatan," tutur Shin Tae-yong.
"Namun, penyelesaian akhir Timnas Indonesia U-23 perlu kamu evaluasi lagi. Sebab, beberapa kali kami mendapatkan kesempatan tapi gagal memanfaatkannya," ucapnya.
Ucapan Shin Tae-yong bukannya tanpa data. Timnas Indonesia U-23 gagal melepaskan satu tembakan mengarah ke gawang, kebanyakan berhasil diblok oleh barisan pertahanan Australia U-23.
Di sisi lain, dari 244 passing sukses (total 323 passing), 114 di antaranya atau hampir setengahnya berasal dari empat bek Timnas Indonesia U-23, yakni Asnawi Mangkualam, Pratama Arhan, Rizky Ridho, dan Alfeandra Dewangga.
Ini menandakan bola lebih banyak berkutat di daerah pertahanan sendiri. Positifnya, barisan bek Timnas Indonesia U-23 sudah bermain oke.
Rachmat Irianto yang secara praktik lebih aktif mengalirkan bola dari belakang ke depan juga menorehkan catatan apik, yakni 33 passing sukses. Jumlah itu adalah yang terbanyak dari Witan Sulaeman (23), Gunansar Mandowen (10), dan Marselino Ferdinan (20).
Timnas Indonesia U-23 gagal lolos ke Piala Asia U-23. Pada laga kedua melawan Australia, Jumat (29/10/2021), tim besutan Shin Tae-yong itu kalah tipis 0-1 di Republican Central Stadium, Dusbane, Tajikistan.
Ini jadi kekalahan kedua. Pada leg pertama, Indonesia kalah 2-3 di tempat yang sama pada 26 Oktober.
Dari segi permainan, sebenarnya tak banyak perubahan yang terjadi. Australia tetap memegang kendali. Sementara Indonesia mengandalkan serangan balik. Maklum, dari segi materi pemain, Australia masih di atas.
Namun, apresiasi tetap diberikan kepada tim asuhan Shin Tae-yong. Asnawi Mangkualam dkk. tetap berusaha tanpa lelah meladeni permainan Australia.
Sayangnya, gawang Indonesia yang dikawal Ernando Ari jebol lebih cepat. Baru pada menit 9, Patrick Wood sudah mencetak gol. Setelah itu, permainan Indonesia lebih disiplin. Mereka coba lebih fokus mengawal para pemain Australia.
Witan Sulaeman dapat peluang di babak pertama. Serangan balik membuatnya lepas dari kawalan pemain belakang lawan. Sayangnya, tendangan keras Witan masih melambung.
Babak kedua, Indonesia mulai berani melakukan tekanan. Tapi beberapa peluang yang didapat juga belum menemui sasaran. Sementara Australia tak bisa menambah gol karena lini pertahanan Indonesia tampil lebih tenang. Sang kiper, Ernando juga tampil apik.
Dari laga tersebut. Bola.com membuat penilaian singkat terkait performa TimnasIndonesiaU-23. Berikut rapor pemain di leg kedua kontra Australia.
Kiper yang satu ini tampil bagus. Sama seperti pertemuan pertama. Banyak penyelamatan krusial dilakukan. Gol yang dicetak striker Australia, Patrick Wood juga bukan berasal dari kesalahannya karena striker itu dapat bola liar dan tinggal melepaskan tendangan ke gawang.
Dia mengawal posisi bek kanan dengan baik. Di babak kedua, Asnawi mulai coba membantu serangan. Namun cedera hamstring menghentikan perjuangannya pada pengujung babak kedua.
Beberapa kali Rizky berhasil melakukan intersep dan membuang bola. Sepertinya dia banyak mempelajari karakter penyerang Australia dari pertemua pertama.
Sama seperti partnernya, Rizky, dia tampil lebih disiplin. Tak banyak kesalahan yang dilakukannya lagi.
Bek kiri ini bermain lebih baik ketimbang pertemuan pertama. Arhan sempat memperlihatkan akselerasinya dan ikut membantu serangan balik. Tapi, mayoritas dia lebih banyak membantu pertahanan.
Dia memainkan peran gelandang jangkar seperti biasanya. Di babak kedua, Rachmat mulai bisa mengalirkan bola untuk serangan balik.
Pemain muda Persebaya Surabaya ini tampil tanpa lelah. Dia mampu naik-turun dengan cepat. Meski kalah postur dari pemain Australia, dia bisa menutupinya dengan kelincahannya.
Satu-satunya pemain yang bisa melakukan tusukan ke depan. Witan beberapa kali dapat peluang. Sayang, finishingnya belum menemui sasaran.
Sebenarnya gelandang yang satu ini bagus saat membantu serangan. Sayang, aksinya beberapa kali terbaca lawan.
Striker Persija Jakarta ini diharapkan bisa mencetak gol lagi ke gawang Australia. Namun dia tak banyak dapat suplai bola lantaran Timnas Indonesia lebih sibuk menghalau serangan Australia.
Justru sebuah kesalahan dilakukan saat membuang bola tendangan bebas lawan di awal babak pertama. Clearence-nya mengarah ke Patrick Wood dan dengan mudah dia mencetak gol ke gawang Indonesia.
Permainannya hampir sama seperti pertemuan pertama lalu. Dia tak banyak mengancam gawang Australia lantaran minim suplai bola. Namun Hanis mau turun mencari bola.
Ramai Rumakiek: 6
Dia diharapkan bisa membuat serangan Indonesia lebih tajam. Ramai sempat jadi motor serangan balik. Tapi final pass-nya masih belum menemui sasaran.
Bagus Kahfi: 5
Baru masuk di babak kedua, tapi dia harus ditarik keluar. Sepertinya pelatih Timnas Indonesia U-23 kurang puas dengan performanya. Bagus terlihat masih sering kehilangan bola. Sama seperti saat tampil di pertemuan pertama.
Komang Teguh: 5
Waktu yang didapatkan tak cukup untuk memperlihatkan aksinya di lini tengah. Namun setidaknya dia memberikan penyegaran.
Ronaldo Kwateh: 5,5
Ada satu momen Ronaldo punya peluang didalam kotak penalti. Dia menyambar bola liar didalam kotak penalti. Sayang, tendangannya masih bisa diblok pemain belakang Australia.
Bayu Fikri: 5
Dia masuk menggantikan Asnawi yang cedera di pengujung laga. Perannya tak banyak terlihat.
Timnas Australia U-23 kembali mengalahkan TimnasIndonesia U-23 di laga kedua Grup G Kualifikasi Piala Asia U-23 di Republican Central Stadium, Dunshabe, Tajikistan, Jumat (29/10/2021) malam WIB.
Di laga ini, Timnas Indonesia U-23 membutuhkan kemenangan dengan selisih minimal satu gol. Dengan demikian agregat menjadi imbang dan memaksa Australia U-23 berduel dalam adu penalti. Jika menang minimal dua gol, pasukan Shin Tae-yong bisa langsung menyingkirkan Australia.
Di pertandingan ini skuat Garuda Muda bisa tampil lebih baik. Namun mereka masih tetap kalah kelas dari Australia. Satu-satunya gol di laga ini dihasilkan oleh Patrick Wood.
Mengutip situs Live Lapang Bola, Bola.com merangkum empat catatan menarik yang tersaji ketika Timnas Indonesa kembali menelan kekalahan pada laga ini. Yuk scroll ke bawah untuk mengetahuinya.
1. Selisih 1 Gol
2. Ernando Ari Sutaryadi Kembali Tampil Baik
3. Tanpa Kartu Kuning
Catatan menariknya pada laga ini adalah fakta Timnas Indonesia U-23 tidak mendapat kartu kuning. Bandingkan dengan tim Australia yang justru mendapat dua kartu kuning lewat Fabian Monge dan Patrick Wood.
4. Passing Dua Kali Lipat
Australia sangat dominan dalam penguasaan bola. Tercatat Patrick Wood dan kawan-kawan melakukan passing 628 kali dengan catatan sukses 552 kali. Sementara Timnas Indonesia mempunyai 323 passing dan sukses 244 kali.
Sumber: Lapangbola
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita mengungkapkan bahwa pihaknya menyediakan kocek hingga 6 juta dolar AS atau setara dengan Rp84 miliar untuk menghadirkan Video Assistant Referee (VAR) ke Liga 1 musim depan.
Lukita menjelaskan, harga Rp84 miliar itu untuk membeli paket lengkap VAR, termasuk peralatan dan pelatihan untuk memakainya.
"Hitungan kasarnya, satu VAR itu mencapai 6 juta dolar AS. Itu nanti penggunaannya bisa pindah-pindah dari satu stadion ke stadion lain," kata Lukita di Kantor PT LIB, Menara Mandiri, Jakarta Selatan, Jumat (29/10/2021).
PT LIB berniat untuk memoyong satu set VAR lebih dulu. Lukita menyatakan, pihaknya berharap dapat menguji coba teknologi canggih itu pada akhir musim BRI Liga 1.
"Untuk tahap awal, kami akan membeli satu set VAR. Kalau nanti kompetisi kembali ke format semula, kandang dan tandang, kami harus membuat klaster VAR agar tidak jauh perpindahannya," ucap Lukita.
Klaster VAR yang dimaksud Lukita adalah PT LIB membeli sejumlah VAR yang dapat dipakai secara bergantian untuk sembilan pertandingan dalam setiap pekan Liga 1.
"Saya maunya penggunaan VAR untuk semua partai Liga 1. Namun nantinya, kami akan tempatkan VAR di laga-laga yang sekiranya membutuhkan VAR," papar Lukita.
"Polanya nanti memakai mobile sistem. Nanti VAR-nya pakai truk kontainer. Jadi bisa kami pindah-pindahkan dari satu laga ke laga lain. Jadi untuk sembilan partai, kami bisa gunakan tiga set VAR misalnya," ucap pria yang karib dipanggil Lulu itu.
Rencana PT LIB mendatangkan VAR ke Liga 1 musim depan bertujuan untuk membantu wasit yang kerap melakukan kesalahan, terutama dalam keputusan-keputusan krusial.
Lukita sadar bukan perkara mudah bagi pihaknya dalam mengaplikasikan VAR pada Liga 1 musim depan. Akan tetapi, pihaknya cukup serius untuk mempersiapkannya dengan mendatangkan konsultan teknologi canggih itu ke Indonesia.
Selain peralatannya yang mahal, penggunaan VAR juga harus didukung oleh infrastruktur yang memadai dan wasit yang terlatih plus berlisensi.
"Jadi kami memiliki program percepatan. Seorang konsultan VAR sudah datang ke PT LIB agar kami bisa ikut program percepatan dengan mendatangkan pengajarnya," jelas Lukita.
"Itu lebih efisien. Peralatannya nanti akan kami beli dan dijui coba. Saat uji coba nanti, kami bakal didampingi. Sebab, tidak semua bisa diputuskan oleh VAR. Mungkin hanya penalti dan kartu merah," imbuhnya.
Lukita berharap uji coba VAR dapat dilakukan pada akhir musim ini sehingga penggunaannya bisa dimulai pada Liga 1 tahun depan.
"Mestinya, VAR digunakan di Liga 1 musim depan. Namun, saya berharap akhir musim ini kami dapat melakukan uji coba," tutur pria asal Bandung, Jawa Barat itu.
"Saya mau seluruh wasit ikut pelatihan dan seleksi agar dapat memegang lisensi VAR. Saya bersama PSSI telah membicarakan terkait VAR ini sejak 2020. Namun, sempat terhenti karena pandemi dan kami mulai lagi sekarang," ucapnya.
Mantan striker Tottenham Hotspur, Darren Bent menilai Mohamed Salah tak perlu meninggalkan Liverpool.
Bent mengatakan Salah harus menolak Real Madrid dan Barcelona demi memperpanjang masa tinggalnya di Liverpool.
"Apakah kamu tahu apa yang dia miliki di sisinya juga? Tidak terlalu banyak tempat yang bisa dia kunjungi," katanya kepada talkSPORT.
"Anda melihat Barcelona atau Real Madrid; tak satu pun dari mereka berada dalam kondisi keuangan yang bagus," katanya.
"Saya tahu Real Madrid menawar sesuatu yang gila untuk Kylian Mbappe, tapi sepertinya mereka akan mendapatkannya," katanya.
Namun, Bent menyebut Real Madrid kini bukan prioritas Salah karena kurang bersaing di Liga Champions.
"Ketika Anda berbicara tentang klub terbesar di dunia saat ini, dalam hal siapa yang bisa maju dan memenangkan Liga Champions, saya memikirkan Liverpool, Chelsea, City, PSG, Bayern," katanya.
"Jika Barca atau Real Madrid datang untuk saya sekarang dan saya di Liverpool, saya akan tetap di tempat saya."
Mohamed Salah baru-baru ini mengungkap keinginannya untuk pensiun di Liverpool.
Masa depan pemain Timnas Mesir itu tetap menjadi topik perdebatan. Kontraknya akan berakhir pada 2023. Selama dua musim terakhir, Salah dilaporkan diminati Barcelona dan Paris Saint-Germain.
"Itu tidak tergantung pada saya. Jika Anda bertanya kepada saya, saya akan senang untuk bertahan sampai hari terakhir karier sepak bola. Tetapi saya tidak bisa mengatakan banyak, itu bukan urusan saya," katanya.
Lalu, apa yang bakal menjadi faktor dari kariernya di Liverpool?
"Itu tergantung pada apa yang diinginkan klub, bukan apa yang tergantung pada saya. Saat ini, saya tidak bisa melihat diri saya bermain melawan Liverpool, itu akan membuat saya sedih," lanjutnya.
"Sulit, saya tidak ingin membicarakannya. Itu akan membuat saya sangat sedih, saat ini, saya tidak melihat diri saya melawan Liverpool tetapi mari kita lihat apa yang terjadi di masa depan."
Salah sudah mencetak 17 gol dan empat assist dari 11 penampilan di semua kompetisi untuk Liverpool musim ini.
Atas kiprahnya, Mohamed Salah bakal diganjar kenaikan gaji untuk kontrak barunya nanti. Adapun kontrak pemain asal Mesir itu di Liverpool akan berakhir pada musim 2023 atau masih dua tahun lagi.
Namun Salah layak segera mendapat kenaikan gaji karena kiprahnya yang semakin menawan di Anfield. Pembicaraan kenaikan gajinya mulai dilakukan setelah agen Salah bertemu dengan petinggi klub.
Sumber: talkSPORT, Tribal Football
Sepak bola dan musik adalah dua bidang yang sangat berbeda. Keterkaitan antara olahraga dan seni pun bagi sebagian orang dianggap berseberangan.
Meski demikian, tidak sedikit pemain sepak bola yang ternyata juga jago dalam bermain musik. Sebagian dari mereka andal dalam memainkan alat musim.
Ada beberapa pemain sepak bola beken di Eropa yang punya suara emas dalam membawakan lagu. Suara mereka tidak kalah dengan penyanyi profesional
Bahkan sebagian di antaranya sudah masuk ke dapur rekaman atau memiliki album sendiri dengan aliran lagu masing-masing.
Berikut ini lima pemain sepak bola Eropa yang punya karya musik sendiri.
Pablo Osvaldo dikenal sebagai penyerang papan atas Eropa yang pernah bermain untuk AS Roma, Juventus, dan Inter Milan. Dia dilabeli sebagai wonderkid yang seangkatan dengan Giampaolo Pazzini dan Antonio Candreva.
Osvaldo sukses menjadi media darling tidak cuma dari skill di lapangan, namun juga karena punya gaya ala rockstar dan wajah mirip aktor Johnny Depp.
Gaya bak rockstar bukan hanya dari penampilan semata. Osvaldo benar-benar menjadi bintang rock setelah memutuskan pensiun dini pada 2016.
Dirinya kemudian tergabung dalam grup musik bernama Barrio Viejo di Argentina. Bersama grup musiknya, Pablo Osvaldo telah merilis album pada 2017 dengan single andalan bertajuk "Desorden". Namun pada 2020, dia comeback ke lapangan hijau setelah bergabung dengan Banfield.
Enam musim membela Barcelona, Jose Manuel Pinto dikenal sebagai pelapis Victor Valdes di bawah mistar Blaugrana. Barcelona menjadi klub terakhir Pinto sebelum akhirnya pensiun pada 2014.
Setelah pensiun, Pinto beralih menjadi produser musik sekaligus disc jockey. Memiliki nama panggung sebagai Wahin, Pinto bahkan masuk jajaran pengisi soundtrack untuk film seri kedelapan dari "Fast Furious" saga yaitu "The Fate of the Furious" yang dibintangi Vin Diesel dan Dwayne Johnson.
Djibril Cisse sempat menjadi momok menakutkan bagi kiper lawan saat bermain untuk Liverpool. Kombinasinya bersama Steven Gerrard membuat namanya sering terpampang di papan skor sebagai pencetak gol.
Namun, performa Cisse menurun drastis setelah mengalami cedera horor hingga membuat kakinya patah.
Selepas pensiun dari lapangan hijau, Cisse punya passion baru di bidang musik dengan menjadi produser. Memiliki genre bernama Afro-house, Cisse atau yang punya nama panggung TCHEBA telah merilis single originalnya termasuk lagu bertajuk KITI yang dilepas pada 2020.
Hanya dilihat dari penampilannya saja, Memphis Depay memang terlihat seperti musisi Hip-Hop. Apalagi saat dirinya mengunggah foto di media sosial dengan outfit yang swag habis.
Ternyata style Hip-hop tersebut bukan cuma penampilan semata. Pemain yang kini menjadi juru gedor Barcelona tersebut memiliki karier musik dan sering membagikan video freestyle saat dirinya nge-rap. Bahkan salah satu single miliknya bertajuk NO LOVE sudah ditonton 17 juta kali di YouTube.
Punya kemampuan luar biasa sebagai lumbung gol Borussia Dortmund, tidak ada yang menyangka Erling Haaland punya skill lain di bidang musik. Lihat saja video musik miliknya bertajuk KYGO JO di kanal YouTube.
Tidak sendirian, Haaland yang tampak nge-rap di lagu tersebut juga menampilkan musik dengan kedua rekannya. Salah satunya adalah Erik Botheim, pemain Bodo/Glimt yang mencetak gol saat membantai AS Roma dengan skor 6-1 di UEFA Conference League.
Kerjaan aman, passion tetap berjalan. Meski aktivitas sedang padat, pemain di atas membuktikan jika passion tetap bisa berjalan beriringan dengan rutinitas harian.
Nggak cuma waktu, kamu tetap bisa mengejar hobi dan passion di tengah rutinitas wajib dengan cara menjaga kondisi fisik serta mengurangi stres agar semua kesibukan yang dilakukan bisa berjalan optimal.
Disadur dari Bola.net (penulis: Jeffrydien Winanda, published 27/10/2021)
Persija Jakarta mendapatkan ujian untuk memulangkan Ryuji Utomo dari masa pinjaman. Ryuji Utomo kabarnya saat ini masuk dalam daftar buruan klub Jepang hingga Korea Selatan.
Ketertarikan klub Jepang dan Korea Selatan pada Ryuji Utomo dikonfirmasi langsung oleh sang agen, Gabriel Budi. Menurut Gabriel Budi, ketertarikan itu datang setelah Ryuji Utomo tampil gemilang dalam masa pinjaman bersama Penang FC.
Ryuji Utomo mencatatkan 15 penampilan dan sukses membantu Penang FC finis di peringkat ketiga Liga Super Malaysia 2021. Bahkan, Penang FC pun sedang mencari celah untuk bisa mempertahankan pemain berusia 26 tahun itu.
"Untuk saat ini Ryuji sangat mengesankan Penang FC dan Penang pun berhasrat untuk bekerja sama lebih lanjut dengan Ryuji. Selain itu berkat performa baiknya di Penang, saat ini ada ketertarikan dari tim Korea Selatan dan Jepang," kata Gabriel Budi di Instagram @idn_abroad.
Ryuji Utomo saat ini masih terikat kontrak sampai 2022 di Persija Jakarta. Gabriel Budi menegaskan, prioritas kliennya adalah menghormati kontrak bersama Persija dan tetap tak menutup peluang segala kemungkinan yang terjadi.
"Kami respek dengan kontrak di Persija Jakarta sampai musim 2022. Saat ini fokus penuh Ryuji Utomo adalah di Penang FC untuk berprestasi di ajang Piala Malaysia. Transfer window adalah hal yang dinamis, will see," ucap Gabriel Budi.
Persija Jakarta terang-terangan menanti kepulangan Ryuji Utomo dari Malaysia. Klub berjulukan Macan Kemayoran itu rencananya akan mendatangkan Ryuji pada bursa transfer tengah musim BRI Liga 1 2021/2022.
Sesuai kalender FIFA, bursa transfer tengah musim BRI Liga 1 akan dimulai pada 29 Oktober - 26 November 2021. Adapun kontrak Ryuji dalam masa pinjaman dengan Penang FC berakhir pada November nanti.
"Kontrak peminjaman Ryuji di Penang FC akan habis pada November 2021. Dia bakal kembali ke Persija. Sebab, kontrak Ryuji bersama kami juga masih panjang. Dia pasti akan kembali memperkuat Persija di putaran kedua BRI Liga 1," kata Presiden Persija Jakarta, Mohamad Prapanca dalam konferensi pers virtual, Selasa (19/10/2021).
Kehadiran Ryuji Utomo di lini pertahanan Persija Jakarta sangat krusial. Apalagi pasukan Angelo Alessio sejauh ini terlalu sering kebobolan gol mudah.
Persija kebobolan delapan gol dari delapan laga yang dimainkan di BRI Liga 1. Klub berjulukan Macan Kemayoran bahkan hanya mencatatkan dua clean sheets.
Ryuji adalah bek tengah tangguh yang kemampuannya tak perlu diragukan lagi. Ryuji andal dalam memotong serangan lawan dan sering memenangi duel bola udara.
Manajer Chelsea, Thomas Tuchel dilaporkan telah meminta petinggi klub untuk membeli striker baru pada jendela transfer Januari 2022.
The Blues menghabiskan 97,5 juta paun untuk mengontrak kembali Romelu Lukaku pada musim panas lalu. Pemain Timnas Belgia itu telah mencetak empat gol dalam 11 penampilan sejak kembali ke London.
Lukaku saat ini absen karena masalah pergelangan kaki. Menurut ahli transfer, Ian McGarry, Tuchel khawatir terlalu mengandalkan penyerang tengah untuk mencetak gol.
Akibatnya, sang manajer diduga menginstruksikan dewan klub untuk mencari penyerang baru ketika jendela transfer musim dingin dibuka.
"Ini adalah informasi kami bahwa Tuchel telah meminta dari klub agar mereka merekrut seorang striker di jendela Januari," kata McGarry di The Transfer Window Podcast via Sports Mole, Jumat (29/10/2021).
"Dari apa yang saya diberitahu, belum ada nama yang muncul. Tetapi Anda dapat melihat poin bahwa Chelsea sangat bergantung pada Lukaku dalam waktu yang singkat sejak dia tiba kembali," katanya.
McGarry menambahkan, keinginan Tuchel untuk menambah striker bukan tanpa alasan kuat.
"Ini telah dipengaruhi secara signifikan sekarang juga oleh fakta bahwa Romelu Lukaku akan melewatkan setidaknya dua pertandingan tetapi mungkin hingga satu bulan dalam beberapa minggu mendatang, serta Timo Werner juga akan absen."
Chelsea diyakini menjadi satu dari sejumlah klub yang tertarik untuk mengontrak striker Borussia Dortmund, Erling Haaland tahun depan.
Ketajamannya di depan gawang menarik minat klub-klub papan atas dari berbagai penjuru Eropa. Manchester United, Paris Saint-Germain, Real Madridm dan Barcelona terus memantau perkembangan Haaland. Kini, Chelsea juga masuk dalam perburuan tanda tangan sang pemain.
"Kami sudah berbicara tentang Haaland dua kai, juga saat jendela transfer. Itu tampaknya tidak realistis dan tidak mungkin dilakukan," kata Tuchel kepada Bild, seperti dikutip The Sun, Rabu (20/10/2021).
Sumber: Sports Mole, The Sun
Barcelona berencana untuk bersih-bersih skuad setela memecat pelatih Ronald Koeman.
Sport melaporkan, bukan cuma pemain anyar yang kurang maksimal seperti Luuk de Jong. Deretan pemain kawakan juga terancam. Mereka ialah Sergi Busquets, Gerard Pique, dan Jordi Alba.
Barcelona tampil buruk dalam beberapa pekan di La Liga. Setelah kalah di El Clasico di Camp Nou, Barcelona dipermalukan klub promosi, Rayo Vallecano.
Kekalahan dari Rayo Vallecano membuat dewan Barcelona bertindak tegas. Pertama yang didepak ialah Ronald Koeman. Setelah itu, Blaugrana dikabarkan akan mendepak satu per satu pemain yang performanya kurang maksimal.
Barcelona sudah berencana untuk melepas striker pinjaman Sevilla, Luuk de Jong pada Januari.
De Jong masuk atas rekomendasi mantan Ronald Koeman, tetapi penampilannya masih sangat kurang dan sekarang dia harus pergi.
Barcelona ingin memperkuat serangan mereka pada bulan Januari. Menurut Sport, Barcelona akan mencoba dan mengirimnya pergi karena dia tidak akan mendapatkan menit bermain lagi.
Awalnya, Barcelona berniat akan bertahan dengan Koeman sampai akhir musim. Tetapi akhirnya, mereka harus bertindak. Barcelona langsung mendepak Koeman setelah keok dari Rayo Vallecano.
Xavi Hernandez disebut-sebut sebagai kandidat terkuat pengganti Koeman. Legenda Barcelona ini dikabarkan segera diresmikan dan dia tidak menginginkan De Jong.
Jika pemain Belanda itu tidak kembali ke Sevilla, dia bisa dipinjamkan ke klub lain. Kabarnya, raksasa Turki, Besiktas tertarik meminjam striker berusia 31 tahun tersebut.
Barcelona tahu para veteran harus pergi tetapi situasi ekonomi membuat mereka tak bisa berbuat banyak musim panas lalu.
Sekarang Xavi akan tiba dan dia harus berurusan dengan masalah ini.
Sumber: Sport
Massimiliano Allegri didatangkan ke Juventuspada awal musim 2021/2022 untuk menyelamatkan Bianconeri setelah pada musim lalu kehilangan gelar juara yang sebelumnya dominan menjadi milik mereka. Kehadiran Allegri diharapkan bisa membawa kembali romansa manis kesuksesan La Vecchia Signora.
Namun, Allegri mengawali kembali kiprahnya bersama Juventus dengan kurang baik. Dalam tiga laga pertama di Serie A musim ini, Juventus hanya meraih satu poin yang didapatkan dari hasil imbang 2-2 melawan Udinese. Juventus kalah 0-1 dari Empoli dan 1-2 dari Napoli.
Sempat bangkit lewat kemenangan telak 3-0 atas Malmo FF di matchday pertama Liga Champions, Juventus masih belum menemukan performa terbaiknya di Serie A dengan hanya bermain imbang 1-1 saat menjamu AC Milan di Allianz Stadium.
Meski kemudian berhasil meraih tujuh kemenangan beruntun di semua kompetisi, Juventus justru terpeleset pada laga giornata sembilan dan sepuluh Serie A Liga Italia. Juventus ditahan imbang Inter Milan dalam derby d'Italia dan kalah 1-2 kala menjamu Sassuolo.
Konsistensi tampaknya belum benar-benar didapatkan oleh Juventus bersama Allegri pada musim ini. Padahal boleh dibilang Allegri merupakan pelatih yang cukup sukses dalam kariernya bersama Juventus pada periode pertama di Turin.
Kali ini mari mengingat kembali bagaimana kesuksesan Massimiliano Allegri yang pernah membawa Juventus meraih banyak trofi juara pada periode pertama bersama Bianconeri.
Massimiliano Allegri bergabung bersama Juventus pada musim 2014/2015. Ia direkrut sebagai seorang pelatih yang berhasil membawa AC Milan meraih Scudetto pada musim 2010/2011, tepat sebelum Antonio Conte memulai dominasinya bersama Juventus dengan meraih tiga trofi juara Serie A dalam tiga musim berturut-turut.
Keberhasilan Antonio Conte pun diteruskan dengan baik oleh Allegri setelah datang ke Turin. Massimiliano Allegri bergabung bersama Juventus pada musim 2014/2015.
Ia direkrut sebagai seorang pelatih yang berhasil membawa AC Milan meraih Scudetto pada musim 2010/2011, tepat sebelum Antonio Conte memulai dominasinya bersama Juventus dengan meraih tiga trofi juara Serie A dalam tiga musim berturut-turut.
Keberhasilan Antonio Conte pun diteruskan dengan baik oleh Allegri setelah datang ke Turin. Scudetto selama lima musim berturut-turut dipersembahkan oleh Allegri bersama Juventus.
Bahkan selain musim pertamanya meraih Scudetto bersama Juventus dengan raihan 87 poin, dalam empat musim selanjutnya Bianconeri selalu menjadi juara dengan torehan lebih dari 90 poin. Dari lima keberhasilannya meraih Scudetto, empat musim di antaranya juga Juventus menyabet gelar juara Coppa Italia, yaitu pada empat musim pertamanya.
Keberhasilan meraih double winner selama empat musim berturut-turut itu membuat Allegri mencatatkan namanya dalam buku rekor. Allegri menjadi pelatih pertama di lima liga top Eropa yang berhasil empat kali secara berturut-turut mencetak double winner.
Tak hanya Serie A dan Coppa Italia, Allegri juga membimbing Juventus untuk dua kali meraih trofi Supercoppa Italiana, yaitu pada 2015 dan 2018. Satu-satunya yang gagal diraih oleh Allegri adalah melewatkan dua kali kesempatan menjuarai Liga Champions pada musim perdananya bersama Juventus dan pada musim 2016/2017.
Ketika pergi meninggalkan Juventus pada 2019, Allegri tercatat menjadi pelatih yang memiliki persentase kemenangan sangat tinggi bersama Juventus, yaitu 70,48 persen dan menjadi yang terbaik dalam sejarah perjalanan Juventus.
Massimiliano Allegri terkenal tidak ragu untuk melakukan pembelian pemain dan memintanya kepada manajemen klub. Ketika baru bergabung bersama Juventus, Allegri langsung meminta klub mendatangkan Alvaro Morata yang sukses dalam tiga hari.
Tak hanya Alvaro Morata, Allegri juga mendatangkan sejumlah pemain, seperti Patrice Evra dari Manchester United, Roberto Pereyra dari Udinese, dan meminjam Alessandro Matri dari AC Milan.
Berhasil membawa Juventus melanjutkan dominasinya dengan meraih Scudetto dan Coppa Italia pada musim perdananya, Allegri meminta cukup banyak pemain bintang untuk diboyong jelang musim kedua. Paulo Dybala, Sami Khedira dan Mario Mandzukic datang ke Juventus. Selain Dybala, ada pemain yang baru datang saat itu dan bertahan sampai saat ini, seperti Alex Sandro dan Juan Cuadrado.
Meski melakukan banyak belanja pemain, Allegri juga melepas begitu banyak pemain saat itu, termasuk sang legenda, Andrea Pirlo, yang pergi dengan status bebas transfer dan bergabung bersama klub Major League Soccer, New York City. Selain itu ada Angelo Ogbonna, Carlos Tevez, Arturo Vidal dan Kingsley Coman yang dilepas oleh Allegri.
Pada musim-musim berikutnya, meski tak begitu banyak pemain lain yang datang dan ada sejumlah pemain bintang yang pergi, Allegri tetap membawa pemain bintang ke Juventus.
Nama-nama seperti Dani Alves dari Barcelona, Gonzalo Higuain, Douglas Costa, Wojciech Szczesny, Mattia De Sciglio, Federico Bernardeschi, Blause Matuidi, bahkan Cristiano Ronaldo pada musim terakhirnya di Juventus, merupakan pemain yang kemudian berseragam Juventus karena keberadaan Allegri.