5 Pemain yang Berpotensi Lebih Tajam dari CR7

5 Pemain Ini Punya Potensi Bisa Lebih Tajam dari Cristiano Ronaldo di Liga Inggris 2021 / 2022

Bola.com 2021-10-23 07:30:00
Premier League - Mohamed Salah, Cristiano Ronaldo, Michail Antonio (Bola.com/Adreanus Titus)

Cristiano Ronaldo merupakan salah satu pencetak gol yang jempolan. Dia telah membuktikannya setelah kembali membela Manchester United.

Cristiano Ronaldo kembali ke Old Trafford pada bursa transfer musim panas kemarin. Setan Merah memulangkan Ronaldo dari klub Serie A Juventus.

Bintang Portugal itu tak membutuhkan waktu lama untuk menunjukkan ketajamannya. Dia sudah mencetak tiga gol dari lima pertandingan di Premier League.

Ronaldo pun digadang-gadang menjadi salah satu kandidat peraih Sepatu Emas Premier League musim ini. Namun, usaha Ronaldo untuk kembali memenangkan penghargaan tersebut tentu tidak mudah.

Ada beberapa pemain yang bisa menjegal Ronaldo dalam perebutan Sepatu Emas Premier League musim ini. Siapa saja? Berikut ini lima pemain Premier League yang bisa lebih tajam dari Ronaldo pada musim ini.


Michail Antonio

Michail Antonio sempat bermain sebagai bek kanan selama beberapa musim. Namun, dia berubah menjadi bomber subur setelah West Ham ditangani oleh David Moyes.

Antonio sekarang tengah berada dalam performa terbaiknya pada musim ini. Pemain berusia 31 tahun tersebut kini diperhitungkan untuk menjadi top skor Premier League.

Mantan pemain Southampton tersebut sudah mengemas lima gol dalam tujuh pertandingan dalam ajang Premier League. Dia juga membuat tiga assist untuk rekan setimnya.


Sadio Mane

Sadio Mane didatangkan Liverpool dari Southampton pada 2016. Sejak saat itu Mane selalu menjadi penyerang andalan The Reds.

Mane punya kecepatan dan insting gol yang cukup tajam. Tidak mengherankan pemain asal Senegal tersebut sudah mengoleksi 100 gol di Premier League.

Pada musim ini, Mane masih tetap tampil tajam bersama Liverpool. Pemain berusia 29 tahun tersebut sudah mencetak lima gol dari delapan pertandingan Premier League.


Romelu Lukaku

Sama seperti Cristiano Ronaldo, Romelu Lukaku juga kembali ke Premier League pada musim ini. Mantan pemain Manchester United tersebut digaet Chelsea dari Inter Milan seharga 115 juta euro.

Dalam waktu singkat, Lukaku sudah memberikan kontribusi besar kepada Chelsea. Bomber asal Belgia tersebut sudah mencetak tiga gol dari tujuh pertandingan di Premier League.

Chelsea punya banyak gelandang berkualitas untuk mendukung Lukaku dalam menjebol gawang lawan. Dia bisa menjadi striker yang sangat produktif bersama The Blues.


Mohamed Salah

Mohamed Salah kini menjelma menjadi salah satu pemain terbaik di dunia. Dia tampil sangat produktif untuk Liverpool dalam beberapa musim terakhir.

Salah mempunyai penyelesaian yang luar biasa. Dia pun kini berada di puncak daftar top skor Premier League dengan tujuh gol dari delapan pertandingan.

Kini Salah telah mengoleksi 104 gol di Premier League. Pemain asal Mesir itu juga pernah menyabet Sepatu Emas Premier League sebanyak dua kali.


Jamie Vardy

Jamie Vardy merupakan striker andalan Leicester City. Meski sudah tidak muda lagi, Vardy masih terlihat tajam dan agresif untuk The Foxes di musim ini.

Vardy sudah mencetak tujuh gol dalam delapan penampilan Premier League sejauh ini. Itu termasuk satu golnya ke gawang Manchester United pada akhir pekan kemarin.

Pemain 34 tahun itu pernah menjadi pencetak gol terbanyak Premier League pada musim 2019/2020 dengan 23 gol. Dia berpeluang besar untuk kembali memenangkannya pada musim ini.

Sumber: Sportskeeda

Disadur dari: Bola.net (Aga Deta, Published 22/10//2021)


Di Mana Posisi Manchester United Saat Ini?

5 Pencetak Gol Terbanyak Manchester United di UCL

Foto: 5 Pencetak Gol Terbanyak Manchester United di Ajang Liga Champions, Ada Ole Gunnar Solskjaer

Bola.com 2021-10-22 15:03:21
Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer ternyata merupakan salah satu pencetak gol terbanyak Manchester United di Liga Cahmpions. Ia tercatat mampu menorehkan 19 gol dari 77 penampila
Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer ternyata merupakan salah satu pencetak gol terbanyak Manchester United di Liga Champions. Ia tercatat mampu menorehkan 19 gol dari 77 penampilannya. (AFP/Fotosports International/Robin Parker)
Paul Scholes merupakan gelandang andalan Manchester United kala itu. Pemain berkebangsaan Inggris tersebut juga sering mencetak gol, termasuk di ajang Liga Champions. Scholes tercatat telah menorehkan gol sebanyak 24 kali dari 124 laga. (AFP/Andrew Yates)
Ryan Giggs merupakan pemain andalan Sir Alex Ferguson di sektor sayap. Manajer Timnas Wales ini, sukses mencetak 28 gol dari 145 penampilannya di Liga Champions. (AFP/Paul Ellis)
Wayne Rooney telah mencetak 253 gol bersama Setan Merah. Sebanyak 30 gol ia lesatkan ketika bermain di ajang Liga Champions. Saat ini, Rooney merupakan manajer Derby County yang digadang-gadang akan menggantikan kursi Steve Bruce di Newcastle. (AFP/Paul Ellis)
Ruud van Nistelrooy merupakan pencetak gol terbanyak sepanjang masa Manchester United. Ia telah menorehkan 150 gol dari 219 laganya bersama setan merah. Van Nistelrooy juga merupakan pencetak gol terbanyak MU di Liga Champions, yaitu 35 gol dari 43 penampilan. (AFP/Paul Barker)

5 Pemain dengan Klausul Rilis Termahal di Dunia

5 Pemain dengan Klausul Rilis Termahal di Dunia: Ansu Fati Pimpin Dominasi Pemain dari Liga Spanyol

Bola.com 2021-10-23 08:30:00
Barcelona - Ansu Fati (Bola.com/Adreanus Titus)

Ansu Fati sudah mengakhiri spekulasi soal masa depannya. Pemain berusia 18 tahun itu baru saja menandatangani kontrak baru bersama Barcelona.

Kontrak Ansu Fati sebelumnya akan habis di musim panas tahun depan. Namun, Barcelona pada akhirnya berhasil mengikat Fati dengan kontrak baru.

Barcelona mengikatnya dengan kontrak berdurasi enam tahun. Sehingga Fati akan bertahan di Camp Nou hingga tahun 2027.

Kini, Fati tentu saja akan mendapat kenaikan gaji yang cukup signifikan. Namun, Barcelona tidak mengungkapkan berapa besarannya.

Di kontrak baru Fati tersebut, Barcelona memasang klausul rilis bernilai 1 miliar euro. Dengan demikian, Fati menjadi pemain teranyar yang memiliki klausul pelepasan sangat besar.

Berikut adalah lima pemain dengan klausul rilis tertinggi. Ternyata didominasi pemain dari Liga Spanyol lho.


5. David Alaba

David Alaba merupakan pemain baru Real Madrid. Pemain belakang asal Austria tersebut didatangkan dari Bayern Munchen dengan status bebas transfer.

Los Blancos mengontrak Alaba durasi kontrak hingga 30 Juni 2026. Raksasa Spanyol tersebut juga memagari sang pemain dengan klausul pelepasan sebesar 850 juta euro.


4. Karim Benzema

Karim Benzema tampil tajam bersama Real Madrid pada musim panas ini. Bomber asal Prancis tersebut sudah mencetak 11 gol dari 11 pertandingan.

Real Madrid memperpanjang kontrak Benzema hingga musim panas 2023 pada Agustus lalu. Dia sekarang memiliki klausul pelepasan yang mencapai 1 miliar euro.


3. Federico Valverde

Federico Valverde memperkuat tim utama Real Madrid sejak tahun 2017. Dia sekarang merupakan pemain reguler di lini tengah Los Blancos.

Mengingat kualitasnya, Real Madrid memagari Valverde dengan klausul pelepasan sebesar 1 miliar euro. Pemain 23 tahun ini terikat kontrak dengan Los Blancos sampai 30 Juni 2027.


2. Pedri

Pedri merupakan aset masa depan Barcelona. Raksasa Spanyol tersebut belum lama ini berhasil memperpanjang kontrak pemuda berusia 18 tahun itu.

Blaugrana mengikat Pedri dengan kontrak hingga lima tahun ke depan atau sampai tahun 2026. Selain itu, Barcelona juga memasukkan klausul sebesar 1 miliar euro.


1. Ansu Fati

Ansu Fati merupakan pemain didikan akademi Barcelona. Dia menjalani debut di tim utama pada Agustus 2019 dan sudah menunjukkan performa yang mengesankan sejak saat itu.

Sampai sejauh ini, Fati sudah mencetak 15 gol dan enam assist dari 48 pertandingan bersama Blaugrana. Mengingat betapa berharganya Fati, Barcelona memagari sang pemain dengan klausul sebesar 1 miliar euro.

Sumber: Transfermarkt

Disadur dari: Bola.net (Aga Deta, Published 22/10/2021)


Di Mana Posisi Barcelona Saat Ini?

3 Kekalahan Memalukan Barcelona di El Clasico

3 Kekalahan Memalukan Barcelona dari Real Madrid di El Clasico: Pernah Kebobolan 11 Gol!

Bola.com 2021-10-22 13:15:24
Ilustrasi El Clasico Barcelona Vs Real Madrid, Camp Nou, Barcelona, Sabtu (3/12/2016).

Laga akbar La Liga Spanyol antara Barcelona versus Real Madrid bertajuk El Clasico jilid pertama musim 2021/2022 digelar akhir pekan ini. Barcelona akan bertindak sebagai tuan rumah dengan menjamu Real Madrid di Camp Nou, Minggu (24/10/2021) malam.

Pertemuan kedua tim selalu menyita perhatian penikmat sepak bola di seluruh penjuru dunia. Di sisi lain, persaingan Barcelona dan Real Madrid seperti menjadi dua kutub di Liga Spanyol.

Mereka bersaing merebut gelar juara atau saling berlomba memperkuat tim dengan mendatangkan pemain-pemain besar dunia. Baik Blaugrana, julukan Barcelona, maupun El Real selalu punya pemain besar dalam sejarahnya.

Barcelona dan Real Madrid setidaknya sudah bertemu lebih dari 200 laga dan saling mengalahkan.

Barcelona dalam pertemuan dengan Real Madrid tak selalu unggul. Terdapat beberapa laga dengan hasil sangat buruk, yaitu kekalahan telak dan memalukan dari seteru abadinya itu.


1. Barcelona vs Real Madrid (1-11)

Pertemuan kedua tim di ajang Piala Spanyol 1943, Barcelona unggul 3-1 atas Real Madrid pada leg pertama. Namun Blaugrana menjadi ayam sayur saat pertemuan kedua, karena kalah 1-11 dari Los Blancos.

Gol-gol Madrid ke gawang Barcelona kala itu dicetak Pruden, Barinaga, Alonso, Curta, dan Botella.


2. Barcelona vs Real Madrid (2-8)

Real Madrid mempermalukan Barcelona dengan kemenangan 8-2 pada musim kompetisi 1935. Jamie Lazcano membuka skor pada menit ke-14 dan mengantongi hattrick. Sanudo mengakhiri malam dengan 4 gol.


3. Barcelona vs Real Madrid (0-5)

Barcelona boleh digdaya atas Real Madrid di musim 1994, namun setahun kemudian seperti menjadi sebuah bencana. Madrid sukses membalaskan dendam dengan jumlah gol yang sama.

Gol-gol Los Blancos dicetak hatrrick Ivan Zamorano, serta gol tambahan dari Luis Enrique dan Jose Amavisca.

Dari Berbagai Sumber


Yuk Lihat Persaingan Barcelona dan Real Madrid

Kilas Balik Pertemuan Indonesia Vs Australia

Kilas Balik Pertemuan Timnas Indonesia Vs Australia di Level Kelompok Usia: Kesempatan Balas Dendam Nih

Bola.com 2021-10-23 08:15:30
Timnas Indonesia - Bagus Kahfi, Ernando Sutaryadi (Bola.com/Adreanus Titus)

Partai Timnas Indonesia U-23 kontra Australia U-23 pada Grup G Kualifikasi Piala Dunia U-23 2022 terasa tidak asing bagi sejumlah pemain di kedua negara. Apa penyebabnya?

Empat pemain Timnas Indonesia U-23 dan lima pemain Australia U-23 pernah bentrok di turnamen level U-16.

Ketika itu, empat pemain Timnas Indonesia U-23, antara lain Bagus Kahfi, Ernando Sutaryadi, Subhan Fajri, dan Komang Teguh membela timnas U-16 melawan Australia U-16 dalam ajang Piala Asia U-16 2018 di Petaling Jaya, Malaysia.

Kala itu, Australia U-16 juga diperkuat empat pemain yang sekarang promosi ke Australia U-23, meliputi Adam Pavlesic, Jordan Courtney-Perkins, Noah Botic, Jordan Bos, dan Luke Duzel.

Timnas U-16, yang begitu perkasa di babak penyisihan, disingkirkan Australia U-16 pada perempat final Piala Asia U-19 2018. Bagus Kahfi dkk kalah 2-3.

Pencetak satu dari tiga gol Australia U-16 ke gawang Timnas Indonesia U-16 adalah penyerang Australia U-23 saat ini, Noah Botic.


Kembali Berhadapan

Tiga tahun berselang, empat pemain timnas U-16 dan lima pemain Australia U-16 kembali berhadapan, kali ini di level U-23.

Bagus Kahfi, Ernando Sutaryadi, Subhan Fajri, dan Komang Teguh bakal membela Timnas Indonesia U-23 untuk melawan Australia U-23 yang dihuni Adam Pavlesic, Jordan Courtney-Perkins, Noah Botic, Jordan Bos, dan Luke Duze.

Kedua tim akan bertemu sebanyak dua kali dalam Grup G Kualifikasi Piala Asia U-23 2022 pada 26 dan 29 Oktober 2021 di Tajikistan.

Selain itu, Australia U-23 juga ditangani oleh Trevor Morgan, pelatih Australia U-16 yang memulangkan timnas U-16 pada Piala Asia U-19 2018.

Trevor Morgan, yang menjabat sebagai Direktur Teknik Asosiasi Sepak Bola Australia (FA), ditetapkan sebagai pelatih caretaker Australia U-23 untuk menggantikan Graham Arnold.


Kesempatan untuk Balas Dendam

Bagi Bagus Kahfi, Ernando Sutaryadi, Subhan Fajri, dan Komang Teguh, kesempatan ini menjadi peluang untuk balas dendam luka tiga tahun lalu. Namun, Australia U-23 bukan lawan enteng.

Di atas kertas, Australia U-23 jauh lebih baik dari Timnas Indonesia U-23. Hanya saja, tim berjuluk Olyroos itu berkekuatan para pemain baru setelah gagal di Olimpiade 2020 Tokyo, Jepang.

Kondisi ini setidaknya dapat menjadi keuntungan bagi Timnas Indonesia U-23 karena prioritas Australia U-23 adalah Olimpiade 2024 di Paris, Prancis bermodalkan komposisi pemain yang sekarang.

Kedua negara telah memulai persiapan sebelum bentrok pada pengujung bulan ini. Timnas Indonesia U-23 terus mematangkan taktik dan strategi di Tajikistan, sementara Australia di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).


Jadwal Timnas Indonesia U-23 Vs Australia U-23

26 Oktober 2021

29 Oktober 2021

Duh! Cuma Sekali Menang dari 16 Laga

Head to Head Timnas Indonesia Kontra Australia: Cuma Sekali Menang dari 16 Laga dan Kebobolan 32 Gol

Bola.com 2021-10-22 11:00:28
Timnas Indonesia U-23 sedang berlatih di Tajikistan. (PSSI).

Timnas Indonesia U-23 akan bersua Australia U-23 pada laga Kualifikasi Piala Asia U-23 2022. Bagi kedua tim, duel ini adalah pertemuan perdana di seluruh ajang.

Timnas Garuda akan menjalani pertandingan dua leg kontra Australia. Hal tersebut terjadi karena China dan Brunei Darussalam memutuskan mundur dari Grup G Kualifikasi Piala Asia U-23 2022.

Kedua tim dijadwalkan akan bentrok pada 27 dan 30 Oktober 2021 di Republican Central Stadium, Dushanbe, Tajikistan demi mengunci satu tiket ke putaran final Piala Asia U-23 tahun depan.

Menghadapi duel ini, pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong, memboyong 29 pemain ke Tajikistan. Sebelum bersua Timnas Australia U-23, skuad Garuda Muda menghadapi Tajikistan dan Nepal dalam partai uji coba.

Pertandingan kontra Tajikistan di Republican Central Stadium, Selasa (19/10/2021) malam WIB, telah rampung dihelat. Hasilnya, Timnas U-23 berhasil membungkam Tajikistan dengan skor 2-1.

Sementara itu, pertandingan kontra Nepal digelar di stadion yang sama pada Jumat (22/10/2021) malam WIB. Andai kembali meraih kemenangan, Ramai Rumakiek dkk. memiliki modal bagus untuk bersua Australia.

Sejauh ini, Timnas Indonesia U-23 belum pernah bersua dengan Australia U-23. Namun, timnas senior dan U-16 pernah berhadapan dengan Australia. Lantas bagaimana catatan pertemuan kedua tim?


Hanya Sekali Menang

Sejauh ini, Timnas Indonesia senior sudah 15 kali berhadapan dengan Australia. Dari 15 laga itu, skuad Merah-Putih hanya sekali menang, tiga imbang, dan menelan 11 kekalahan.

Timnas Indonesia juga kebobolan 32 gol dan hanya mencetak enam gol dari 15 pertemuan tersebut. Satu-satunya kemenangan yang diraih Indonesia atas Australia terjadi pada 30 Agustus 1981.

Ketika itu, Indonesia berduel dengan Australia dalam laga terakhir Grup 1 kualifikasi Piala Dunia 1982 zona Asia dan Oceania. Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Senayan, Jakarta, Timnas Indonesia menang 1-0 lewat gol Herry Risdianto pada menit ke-88.

Sementara itu, Timnas Indonesia U-16 hanya sekali bersua Australia U-16. Kedua tim saling berhadapan pada partai perempat final Piala Asia U-16 di Stadion Nasional Bukit Jalil, 1 Oktober 2018.

Dalam pertandingan tersebut, Timnas Garuda Muda menyerah 2-3 dari Australia. Dalam duel tersebut, Timnas Australia U-16 ditangani Trevor Morgan, yang bakal bersua Timnas Indonesia U-23, akhir Oktober mendatang.

Meski Timnas Senior dan U-16 memiliki catatan minor kontra Australia, hal tersebut justru bisa menjadi pelecut bagi Timnas Indonesia U-23 untuk mengukir sejarah baru.

Lantas, bisa kah Timnas Garuda Muda membungkam Timnas Australia U-23 sekaligus menjaga asa lolos ke putaran final Piala Asia U-23 2022.


Head to head Timnas Indonesia Vs Australia

17 November 1967 Indonesia 0-2 Australia (Laga Uji Coba)

17 Oktober 1972 Indonesia 1-4 Australia (Laga Uji Coba)

12 Maret 1973 Australia 2-1 Indonesia (Kualifilasi Piala Dunia 1974)

24 Maret 1973 Australia 6-0 Indonesia (Kualifilasi Piala Dunia 1974)

21 Mei 1974 Indonesia 1-2 Australia (Laga Uji Coba)

20 Oktober 1976 Indonesia 1-1 Australia (Laga Uji Coba)

7 Desember 1980 Indonesia 1-1 Australia (Laga Uji Coba)

20 Mei 1981 Australia 2-0 Indonesia (Kualifikasi Piala Dunia 1982)

30 Agustus 1981 Indonesia 1-0 Australia (Kualifikasi Piala Dunia 1982)

13 Oktober 1982 Indonesia 0-2 Australia (Merlion Cup 1982)

25 Agustus 1990 Indonesia 0-3 Australia (Piala Kemerdekaan 1990)

14 Agustus 1992 Indonesia 0-3 Australia (Piala Kemerdekaan 1992)

29 Maret 2005 Australia 3-0 Indonesia (Laga Uji Coba)

28 Januari 2009 Indonesia 0-0 Australia (Kualifikasi Piala Asia 2011)

3 Maret 2010 Australia 1-0 Indonesia (Kualifikasi Piala Asia 2011)

1 Oktober 2018 Timnas Indonesia U-16 2-3 Timnas Australia U-16 (Piala Asia U-16 2018)

Sumber: RSSSF

BRI Liga 1 Digelar dengan Penonton?

Menpora Rapat Bersama PSSI dan PT LIB Bahas Kemungkinan BRI Liga 1 Digelar dengan Penonton, Apa Hasilnya?

Bola.com 2021-10-22 21:15:00
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, Ketua PSSI Mochamad Iriawan, dan Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru Akhmad Hadian Lukita. (Kemenpora).

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) baru saja menggelar rapat dengan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) pada Jumat (22/10/2021) terkait kemungkinan BRI Liga 1 2021/2022 dan Liga 2 dapat digelar dengan penonton.

Selain Amali, pertemuan itu juga dihadiri oleh Ketua PSSI, Mochamad Iriawan, Wakil Ketua PSSI, Iwan Budianto, Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, dan Direktur Operasional PT LIB, SUdjarno.

Rapat Amali dengan PSSI dan PT LIB itu merespons pernyataan pemerintah melalui Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Pulau Jawa dan Bali, Luhut Pandjaitan yang tengah mempertimbangkan BRI Liga 1 dan Liga 2 dapat terbuka untuk suporter.

Bagaimana hasilnya? Apakah Amali dengan PSSI dan PT LIB telah menemui kata sepakat terkait keputusan untuk menggelar BRI Liga 1 dan Liga 2 dengan penonton? Amali menyatakan bahwa kemungkinan itu belum pasti dan sekadar paparan awal dari PSSI dan PT LIB.

"Saya rapat dengan PSSI dan PT LIB terkait BRI Liga 1 dan Liga 2 yang telah berjalan dan kemungkinan adanya penonton," kata Amali dalam konferensi pers virtual, Jumat (22/10/2021).

"Ini baru kemungkinan, bukan sudah pasti. Dalam situasi pandemi COVID-19 tidak mudah melaksanakan kegiatan yang bergulir secara rutin seperti kompetisi."

"Tadi PSSI dan PT LIB sudah memberikan gambaran kepada kami sebagai diskusi awal. Bagaimana nanti persiapannya bila suatu saat nanti dapat diputuskan kompetisi dengan penonton," imbuh Amali.


Uji Coba Kompetisi dengan Penonton

Sementara itu, Iriawan menyatakan bahwa pihaknya berniat untuk melakukan eksperimen BRI Liga 1 dan Liga 2 terbuka untuk penonton dengan menggandeng sejumlah kelompok suporter.

Namun, Iriawan belum dapat memastikan kapan uji coba kompetisi dengan penonton itu dapat berlangsung, termasuk kapan kebijakan tersebut dapat diterapkan.

"Kami akan menggelar uji coba untuk bisa memastikan sekaligus mengkaji ke tahapan berikutnya. Uji coba penonton itu artinya para koordinator kelompok suporter dan anggotanya akan kami coba untuk bisa melihat bagaimana pelaksanaannya di stadion," ucap Iriawan.

"Tentunya penonton yang boleh hadir itu yang sudah dua kali divaksin dan wajib tes swab antigen. Kami memang ada rencana seperti itu dan akan mengundang kelompok suporter untuk berdiskusi."

"Bagaimana nantinya jika penonton boleh hadir? Suara dari bawah bagaimana, dan lain sebagainya sehingga menjadi satu suara. Kami baru bisa putuskan ada penonton atau tidak," tutur pria yang karib dipanggil Iwan Bule itu.


Maksimal 20 Persen

Jika boleh hadir di BRI Liga 1 dan Liga 2 pun, maksimal penonton hanya 20 persen dari kapasitas stadion. Iwan Bule berjanji bakal menyampaikannya kepada publik jika telah merampungkan aturan kompetisi terbuka untuk suporter.

"Tentunya, jik ada penonton pun tidak akan full. Ada batas maksimalnya seperti yang kami sampaikan sebelumnya, mungkin 20 persen," papar Iriawan.

"Yang jelas, kami akan lakukan pengkajian. Nanti kalau sudah saatnya, kami bakal sampaikan ke publik tentang hasil pengkajian itu," terangnya.


Klasemen Sementara BRI Liga 1

Formasi Mengerikan Chelsea Bikin Lawan Keder?

Formasi Mengerikan Chelsea Seandainya Erling Haaland Bergabung: Bikin Lawan Keder

Bola.com 2021-10-22 13:45:05
UEFA Super Cup - Ilustrasi Chelsea Juara UEFA Super Cup (Bola.com/Adreanus Titus)

Juara bertahan Liga Champions, Chelsea, makin kuat di bawah komando pelatih Thomas Tuchel. Skuad tim berjulukan The Blues makin mentereng dengan kehadiran pemain-pemain bintang.

Benar saja, Chelsea untuk sementara kukuh di puncak klasemen Liga Inggris dan berpotensi mampu mempertahankannya hingga akhir musim. Bahkan kekuatan tim yang bermarkas di London itu akan bertambah dengan rumor siap mendatangkan pemain berkelas.

Baru-baru ini, Thomas Tuchel secara terbuka mengatakan kalau diskusi soal Erling Braut Haaland sempat terjadi di balik layar Chelsea. Sayangnya, harga yang dipatok Borussia Dortmund terlalu mahal.

Sudah bukan rahasia lagi kalau Chelsea mencari penyerang baru di bursa transfer musim panas kemarin. Beberapa isu sempat mengaitkan mereka dengan Haaland, tapi cuma Romelu Lukaku yang terealisasi.

Ambisi Chelsea untuk memiliki pemain asal Norwegia tersebut sepertinya belum pupus. Pada 2022 mendatang, Haaland bisa direkrut dengan harga yang lebih murah karena adanya klausul rilis sebesar 75 juta euro.

Lantas, bagaimana jadinya starting XI Chelsea kalau memiliki Haaland dan Lukaku di lini depan? Mengusung formasi 3-5-2, berikut ini susunannya:


1. Edouard Mendy

Posisi penjaga gawang sudah jelas diberikan kepada Edouard Mendy yang tampil konsisten sejak direkrut dari Rennes pada 2019 lalu.

Andai Mendy berhalangan, Thomas Tuchel tentunya bisa mempercayakan Kepa Arrizabalaga yang mulai bermain apik dalam beberapa kesempatan.


2. Jules Kounde

Jangan kaget melihat nama ini. Kounde nyaris pindah ke Chelsea pada bursa transfer musim panas kemarin andai Sevilla tidak bersikap jual mahal.

Ia sangat mungkin berlabuh di Stamford Bridge musim depan.


3. Antonio Rudiger

Thiago Silva perlahan dimakan oleh umur. Sehingga peran bek veteran bisa berpindah ke Antonio Rudiger. Pemain berdarah Jerman tersebut sangat cocok untuk menjadi pemimpin di lini belakang Chelsea.


4. Andreas Christensen

Sempat menjadi sosok terbuang di Chelsea sampai nasib baik menghampirinya. Performa Christensen kian baik di setiap musim dan sudah hampir pasti akan jadi bek andalan Chelsea selama beberapa tahun ke depan.


5. Reece James

Sisi kanan Chelsea sudah pasti aman dengan kehadiran Reece James dan Cesar Azpilicueta. Mengingat nama terakhir sudah mencapai kepala tiga dari segi usia, maka posisi sayap kanan bisa jadi milik Reece James seutuhnya.


6. Mason Mount

Mason Mount kerap digunakan sebagai gelandang serang dalam formasi 4-3-2-1 yang diterapkan Tuchel. Namun bukan berarti dirinya tidak mampu bermain dalam posisi yang lebih dalam. Berpindah posisi seperti ini harusnya tidak menjadi masalah besar untuk Mount.


7. N'Golo Kante

Ketika peran gelandang serang sudah pasti dipegang oleh Mason Mount, untuk menjaga keseimbangan di lini tengah, maka Chelsea membutuhkan sosok gelandang bertahan yang handal dalam memutus serangan lawan. Kante sangat cocok dengan peran tersebut.


8. Jorginho

Selain gelandang serang dan bertahan, dibutuhkan juga pemain bertipe pengatur serangan di lini tengah.

Posisi ini sudah pasti jadi milik Jorginho, yang memainkan peran serupa ketika membawa Timnas Italia menjuarai Euro 2020.


9. Marcos Alonso

Posisi sayap kiri membuat dilema. Ben Chilwell memiliki usia yang lebih muda, namun konsistensi performa Marcos Alonso sangat sulit untuk dipandang sebelah mata.

Ia adalah pemain favorit Thomas Tuchel, sehingga bukan tidak mungkin pemain asal Spanyol tersebut tampil lebih sering ketimbang Chilwell.


10. Romelu Lukaku

Romelu Lukaku belum mencetak gol lagi buat Chelsea sejak menjebol gawang Zenit St. Petersburg pada September lalu. Namun, bukan berarti dirinya pantas ditinggalkan di bangku cadangan.

Postur yang kokoh dan tinggi menjulang membuat Lukaku cocok untuk menjadi 'papan pantul' di lini depan.


11. Erling Haaland

The Terminator sangat mengerikan dalam urusan menjebol gawang lawan dengan torehan 70 gol dari 69 penampilan di Dortmund.

Bantuan Lukaku sebagai 'papan pantul' bisa memberi ruang besar bagi Haaland untuk mencetak gol lebih banyak lagi buat Chelsea, kalau jadi pindah ke Stamford Bridge.

Disadur dari: Bola.net (Yaumil Azis, publish 21/10/2021)

Mahal tapi Gagal Bersinar

Jumpa Kembaran di London

Bintang Atletico yang Pernah Berseragam Liverpool

Foto: Luis Suarez dan Sederet Pemain Top Atletico Madrid yang Pernah Berseragam Liverpool

Bola.com 2021-10-22 17:03:52
Luis Suarez bergabung dengan Liverpool pada 2011 silam dari Ajax Amsterdam. Penyerang Uruguay tersebut mampu tampil tajam hingga menjadi top skorer di Liga Inggris 2013/2014. Tiga tahun kemud
Luis Suarez bergabung dengan Liverpool pada 2011 silam dari Ajax Amsterdam. Penyerang Uruguay tersebut mampu tampil tajam hingga menjadi top skor di Liga Inggris 2013/2014. Tiga tahun kemudian, ia pindah ke Barcelona dan saat ini merumput bersama Atletico Madrid. (AFP/Pierre-Philippe Marcou)
Fernando Torres merupakan salah satu striker paling tajam di Liga Inggris dengan koleksi 65 gol dalam 102 laga. Sebelum merumput di Anfield, ia merupakan pemain Atletico Madrid dan kembali lagi ke Los Rojiblancos setelah hengkang dari Chelsea pada 2015. (AFP/Andrew Yates)
Luis Garcia mampu tampil cukup gemilang di Atletico Madrid setelah didatangkan dari Barcelona pada musim 2002/2003. Ia juga pernah bermain di Liverpool hingga tahun 2007 dengan menjuarai beberapa gelar. Setelah itu, ia kembali ke Atletico Madrid. (AFP/Javier Soriano)
Daniel Pacheco memulai debutnya bersama Liverpool pada tahun 2009. Namun, ia gagal bersaing dengan pemain lain dan malah dipinjamkan ke Atletico Madrid pada musim 2011/2012. (AFP/Paul Ellis)
Emiliano Insua (kanan) merupakan jebolan akademi Sporting CP yang direkrut oleh Liverpool pada 2007 silam. Bertahan di Anfield sekitar emapt tahun, Insua akhirnya dilepas kembali kembali ke Sporting CP dan akhirnya berlabuh ke Atletico Madrid pada Januari 2013. (AFP/Pierre-Philippe Marcou)

Rekor Buruk di Pertandingan ke-1008

Europa Conference League: Rekor Buruk di Pertandingan ke-1008, Jose Mourinho Sebut AS Roma Oleng

Bola.com 2021-10-22 09:08:49
AS Roma menelan kekalahan memalukan saat bertandang ke markas Bodo/Glimt pada laga UEFA Conference League. (Mats Torbergsen/NTB Scanpix via AP)

Pelatih AS Roma, Jose Mourinho mengkritik habis pemainnya setelah kekalahan 1-6 di fase grup UEFA Europa Conference League dari Bodo/Glimt.

"Saya melebih-lebihkan kemampuan mereka," kata Jose Mourinho.

Itu adalah kekalahan bersejarah bagi Mou, karena untuk pertama kalinya pada pertandingan ke-1008, ia kalah dengan kebobolan enam gol.

Dalam komentar pasca-pertandingan, sang pelatih menjelaskan bahwa dia menganggap timnya hanya memiliki 13 pemain dan yang lainnya tidak berada di level yang tepat. Dengan kata lain, pemain cadangannya sangat timpang.

Dia kembali menegaskan pernyataan itu.

"Setelah tertinggal 1-3, kami benar-benar kehilangan akal dan mereka mencetak gol setiap kali mereka mendapatkan bola. Jelas, mereka lebih kuat dan itu salah saya, karena tim pertama mereka lebih baik dari skuad kedua kami," lanjutnya.

"Ini adalah tanggung jawab saya. Saya memilih untuk menggunakan para pemain ini. Namun, jika saya bermain di tim utama, seseorang mungkin cedera atau terluka, maka kami akan kebobolan empat atau lima gol melawan Napoli dan keputusan itu juga dianggap salah," kata Jose Mourinho.

"Ketika empat atau lima minggu lalu saya mengatakan kami harus pergi ke Vatikan untuk berdoa agar tidak ada cedera, saya tahu apa yang saya bicarakan."

"Pemain Bodo yang dikeluarkan hari ini memiliki kualitas lebih dari lini kedua kami. Jelas, saya harus terus bermain dengan orang yang sama di setiap pertandingan dan membawa mereka ke batas kelelahan," kata JoseMourinho.


Masalah Kualitas

Jose Mourinho lalu ditanya apakah sikapnya yang terus-menerus meremehkan pemain cadangan tidak melemahkan kepercayaan diri pemain lebih jauh?

"Tidak, masalahnya adalah kualitas," katanya.

Sang pelatih menambahkan, ada lebih banyak hinaan ketika ditanya apakah dia meremehkan tim Norwegia Bodo/Glimt.

"Tidak, mungkin saya melebih-lebihkan kemampuan pemain saya sendiri. Saya tahu Bodo/Glimt adalah lawan terkuat di grup ini, tapi saya berharap kami akan bermain berbeda," katanya.

"Sepertinya Solbakken berada di atas motor MotoGP dan para pemain bertahan kami berada di atas sepeda. Lain kali di Roma, Gianluca Mancini dan Matias Vina akan siap untuknya."

Sumber: Football Italia


Hasil Pertandingan

HJK Vs M Tel Aviv 0-5

Bodo/Glimt 6-1

Qarabag FK Vs Kairat 2-1

Maccabi Haifa Vs Slavia Praha 1-0

Feyenoord Vs Union Berlin 3-1

Vitesse Vs Tottenham 1-0

Copenhagen Vs PAOK 1-2

Anorthosis Vs Flora 2-2

Alashkert Vs LASK 0-3

Mura Vs Rennes 1-2

CFR Cluj Vs AZ Alkmaar 0-1

Basel Vs AC Omonia 3-1

Partizan Vs Gent 0-1

Jablonec Vs Randers 2-2

Slovan Bratislava Vs Lincoln Red Imps 2-0

CSKA Sofia Vs Zorya Luhansk 0-1