Fakta Unik Varane

9 Fakta Unik Bek Baru Manchester United Raphael Varane, yang Mungkin Jarang Diketahui Fans

Bola.com 2021-08-20 07:45:22
Raphael Varane mengaku sulit menolak tawaran dan kesempatan untuk bermain di Premier League bersama Manchester United. (AFP/Adrian Dennis)

Manchester United telah resmi memperkenalkan Raphael Varane sebagai pemain anyar pekan lalu. Dia menjadi rekrutan ketiga Setan Merah pada musim panas 2021.

Bek tengah Timnas Prancis yang pernah menjuarai Piala Dunia tersebut diproyeksikan akan menjadi duet atau tandem utama bersama Maguire.

Raphael Varane diboyong dari Real Madrid dengan harga kisaran 50 juta euro. Ia sudah memilih nomor punggung 19 untuk dikenakannya bersama Setan Merah.

Varane diboyong lebih murah dibandingkan dengan Ben White yang dibeli oleh Arsenal dengan harga 58,,5 juta euro. Sebagai bek berpengalaman, Varane punya mental juara, yang bisa membantu rekan-rekan setimnya.

Namun, apakah kamu tahu, Raphael Varane memiliki keunikan - keunikan yang jarang diketahui orang sebagai salah satu bek terganas? Berikut kami merangkum beberapa fakta unik seorang Raphael Varane yang dikutip dari laman resmi Manchester United.


1. Rampungkan Kuliah Baru Fokus ke Sepak Bola

Raphael Varane diketahui lulus ujian sarjana muda di bidang ilmu sosial dan ekonomi sebelum pindah dari Lens ke Real pada 2011. Beberapa sumber mengatakan ia awalnya sempat menolak telepon dari Zidane karena sedang sibuk melakukan revisi terhadap ujian yang dilalui.

Berkat kepintarannya yang ia gunakan, Varane menjadi salah satu legenda Los Blancos dan membantu mereka memenangi banyak gelar dari gelar Liga Champions, La Liga, Piala Dunia Antar Klub, Copa Del Rey, dan membantu Timnas Prancis menjadi juara Piala Dunia di tahun 2018.


2. Rebut Status Pemain Asing Terbaik Real Madrid Dalam Waktu Singkat

Hanya dalam waktu dua tahun sejak kepindahannya ke Real Madrid, ia dinobatkan sebagai salah satu pemain asing terbaik yang pernah bermain membela Los Blancos. Bahkan namanya sendiri disejajarkan dengan Cristiano Ronaldo dan Di Stefano oleh surat kabar Spanyol, Marca.

Sekarang, hal tersebut bukanlah hal yang perlu dibantah, mengingat segudang prestasinya bersama Real Madrid bahkan melebihi beberapa legenda Galacticos di masa lalu.

Varane berhasil menjadi bek utama Real Madrid dan menjadi tandem utama Ramos yang kala itu masih bersama Pepe. Ia berhasil mencuri perhatian beberapa pelatih Real dan menyingkirkan Pepe dalam persaingan bek utama Real Madrid.


3. Jadi Kapten Termuda Timnas Prancis di Usia 21 Tahun

Pada 2013 merupakan tahun debut Varane bersama Prancis. Beberapa tahun setelahnya, pada usia yang masih menginjak 21 tahun, ia menjadi kapten bagi Les Bleus yang kala itu bertemu dengan Armenia di bawah asuhan Didier Deschamps.

Di Real Madrid, ia sudah mengoleksi 18 trofi dari 10 musim yang ia jalani bersama Los Blancos. Ia menjalani debutnya bersama EL Real di umur yang masih menginjak 18 tahun saat itu. Ia berhasil membantu Casillas tidak kebobolan meskipun meraih hasil seri tanpa gol melawan Racing Santander pada 2011.


4. Berani Menentang Diego Simeone

Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, merupakan pribadi yang sangar dan sangat dihindari oleh banyak pemain untuk menentang ataupun terlibat konflik dengan dirinya di tengah lapangan.

Namun, Varane tidak gentar berkonflik dengan Simeone. Insiden terjadi saat pertandingan final Liga Champions 2013/2014, Varane menentang Simeone saat dalam babak perpanjangan waktu.

Simeone meminta maaf kepada pemain tersebut setelah laga berakhir dengan kemenangan Real Madrid 4-1 atas Atltico Madrid. Saat itu, Real Madrid berhasil menyudahi puasa gelar Liga Champions selama beberapa musim terakhir.

Varane merupakan salah satu aktor utama kemenangan tersebut dan membantu Sergio Ramos dalam menjadi pertahanan terkuat El Real yang menghadapi skuad asuhan SImeone tersebut.


5. Kalahkan Rekor Paolo Maldini

Bek legendaris Italia dan AC Milan itu dikalahkan Raphael Varane sebagai pemain termuda yang pernah mengangkat trofi Liga Champions untuk kali ketiga.

Saat menjadi juara ketiga kalinya du Liga Champions, Maldini berusia 25 tahun dengan mengalahkan Barcelona 4-0 pada 1994. Dua gelar sebelumnya ia menangi pada 1989 dan 1990 bersama Rossoneri.

Varane berhasil memecahkan rekor tersebut dengan menjadi juara tiga kali termuda di usianya yang masih 24 tahun. Saat itu, ia membantu El Real mengalahkan Juventus 4-1 pada 2017.


6. Pemain Yang Bisa Juarai Liga Champions dan Piala Dunia Dalam 50 Hari

Varane merupakan pemain langka yang berhasil menjuarai 2 trofi bergengsi tersebut. Baru ada tiga orang yang mampu mencapai hal tersebut, Varane merupakan orang keempat setelah Christian Karembeu (1998), Roberto Carlos (2002), dan Sami Khedira (2014). Uniknya seluruh merupakan pemain yang saat itu berseragam Real Madrid.

Varane mendapatkan dua trofi tersebut setelah menjuarai Liga Champions terakhirnya bersama El Real musim 2017/2018 dan Piala Dunia 2018 ersama Timnas Prancis yang pada saat itu diisi banyak bintang besar.


7. Sudah Punya Film Dokumenter

Sama seperti tandem lamanya, Sergio Ramos, Varane juga memiliki dokumenter biografi mengenai dirinya saat masih bermain di Lens sampai menjadi juara dunia bersama Prancis pada 2018.

Bukan hal yang asing bagi Varane memiliki dokumenter biografi tersebut. Ia merupakan pemain yang sukses bersama Real Madrid dan mencetak sejarah, serta membantu Prancis menjadi juara dunia setelah sekian lama.


8. Mencetak Gol Pada Momen Krusial

Dikenal sebagai tembok Real Madrid, Varane jarang mengoleksi gol. Ia berbeda dengan rekan setimnya Sergio Ramos yang mengoleksi banyak gol sebagai bek. Dari 360 penampilan dirinya bersama El Real, ia hanya mencetak 17 gol.

Namun, Varane beberapa kali mencetak gol pada momen yang cukup krusial. Varane mencetak gol pembuka dalam kemenangan 2-0 Prancis di perempat final Piala Dunia atas Uruguay. Gol tersebut membantu Prancis lolos ke semifinal Piala Dunia.


9. Minim Dapat Kartu

Berbanding terbalik dengan Sergio Ramos yang gemar mendapatkan kartu merah dan dijuluki sebagai salah satu bek yang tampil kasar, Varane merupakan pemain yang memiliki reputasi bersih. Dia bek yang jarang menerima kartu.

Ia hanya dua kali mendapatkan kartu merah serta 24 kartu kuning dari 360 pertandingan bersama Los Blancos di seluruh kompetisi.

Sumber: Manchester United

Disadur dari: Bola.net (Penuis Risditya/Editor Aga Deta, published 19/8/2021)

Youngster MU Sulit Bersaing

6 Pemain Muda Manchester United Ini Sulit Bersaing di Musim 2021 / 2022 dan Kemungkinan Bakal Dipinjamkan

Bola.com 2021-08-20 06:45:00
Manchester United - Brandon Williams, Amad Diallo, James Garner (Bola.com/Adreanus Titus)

Transfer Manchester United pada musim 2021/2022 berpotensi membuat sejumlah pemain muda mungkin harus meninggalkan Setan Merah untuk 'sekolah' ke klub lain demi mendapatkan menit bermain yang cukup.

Manchester United punya tradisi bagus mempromosikan pemain muda dari akademi. Contoh paling baru adalah Mason Greenwood. Pemain 19 tahun itu adalah didikan akademi dan telah menjadi pemain penting dalam dua musim terakhir.

Tidak semua pemain muda Manchester United punya jalur karir seperti Greenwood. Promosi dari tim junior dan langsung menjadi pemain inti. Ada juga pemain yang harus lebih dulu 'sekolah' di klub lain untuk kembali lebih kuat.

Scott McTominay, Dean Henderson, dan Jesse Lingard adalah contoh pemain yang harus dipinjamkan lebih dulu ke klub lain sebelum menjadi pemain inti di United.

Kini, ada sejumlah pemain muda United yang mungkin bisa mengikuti jejak karier McTominay dan kolega. Mereka harus keluar dengan status pinjaman dan kembali untuk bersaing mendapat tempat di tim inti.


Shola Shoretire

Andai Jadon Sancho tidak bergabung dengan Manchester United, Shoretire mungkin bakal lebih sering bersama United pada musim 2021/2022. Shoretire masih sangat muda dan butuh menit bermain untuk berkembang lebih jauh.


Hannibal Mejbri

Mejbri menjalani debutnya bersama tim utama pada musim 2020/2021 lalu. Pemain yang membela timnas Tunisia itu dianggap sebagai salah satu pemain paling menonjol di tim muda Manchester United di setiap level usia.

Melihat persaingan ketat pada posisinya, Mejbri mungkin bisa pindah ke klub lain demi mendapat kesempatan bermain.


Brandon Williams

Williams hanya menjadi pilihan ketiga untuk posisi bek kiri. Sangat sulit baginya untuk mendapat menit bermain. Solskjaer mengubahnya menjadi bek kanan, tetapi ada Wan-Bissaka yang tampil sangat bagus.

Sejak musim lalu, ada banyak klub Premier League yang tertarik meminjam Williams.


James Garner

James Garner dianggap punya gaya bermain mirip dengan Michael Carrick. Akan tetapi, sejak musim lalu, Garner harus 'sekolah' ke klub lain karena persaingan yang ketat di lini tengah.

Nottingham, klub yang meminjamnya musim lalu, sangat tertarik untuk kembali memakai jasa Garner.


Amad Diallo

Diallo adalah pemain yang sangat menjanjikan. Akan tetapi, Messi dari Pantai Gading butuh pengalaman bermain pada level kompetitif untuk berkembang dengan baik.

Musim lalu, Diallo tampil menonjol untuk tim U-23. Diallo mencetak empat gol dari tiga laga. Level Diallo bukanlah bermain pada kelompok usia. Dia sangat layak untuk berada di tim senior klub lain dengan status pinjaman.

Sumber: Bola

Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin, Published 19/08/2021)


Di Mana Posisi Manchester United Saat Ini?

Mourinho Juara Berfoya-foya

10 Pelatih Paling Jago Berfoya-foya Beli Pemain Sejak 2000, Jose Mourinho Juaranya

Bola.com 2021-08-19 19:15:16
Ilustrasi - Diego Simeone, Pep Guardiola, Jose Mourinho (Bola.com/Adreanus Titus)

Ada pelatih yang dikenal irit dalam berbelanja pemain, tapi ada juga yang hobi berfoya-foya di bursa transfer. Salah satu pemain yang kerap disebut hobi berbelanja pemain mahal adalah Pep Guardiola, yang kini menjadi manajer Manchester City, dan Jose Mourinho.

Siapakah pelatih yang paling boros belanja sejak tahun 2000?

Selama musim panas 2021, pencina sepak bola telah melihat Paris Saint-Germain merekrut beberapa superstar seperti Lionel Messi, Sergio Ramos, Gianluigi Donnarumma, Georgina Wijnaldum, dan Achraf Hakimi yang telah dinyatakan sebagai salah satu jendela transfer terbesar sepanjang masa.

Selama pergerakan luar biasa antarklub ini, Transfermarkt telah merilis tabel yang menunjukkan manajer yang paling banyak menghabiskan biaya transfer sejak 2000.

Jose Mourinho, Pep Guardiola, dan Carlo Ancelotti tak mengagetkan menempati posisi tiga teratas di klasemen tersebut.

Ketiganya terlibat dalam banyak mega transfer di klub elite Eropa termasuk Real Madrid, Barcelona, Manchester United, AC Milan, Chelsea, dan Manchester City untuk beberapa pemain.


Kritik untuk Mourinho dan Guardiola

Selama ini Mourinho kerap dihujani kritak miring. Dia dituding sebagai manajer yang selalu menghabiskan banyak uang untuk mendulang kesuksesan.

Namun, beberapa penggemar secara mengomentari posisi Guardiola di klasemen. Dia telah menghabiskan banyak uang meskipun terjun ke manajemen jauh setelah Mourinho dan Ancelotti.

"Ini bagus untuk dicatat, karier kepelatihan Pep yang sebenarnya dimulai pada 2008 dengan tim senior Barcelona, dia adalah manajer dengan pengeluaran tertinggi ke-2 sejak 2000. Ini adalah definisi sebenarnya dari ketergantungan yang berlebihan pada kecemerlangan individu," kata seorang fans, seperti dikutip Sportbible, Kamis (19/8/2021).

Berikut ini daftar lengkap manajer terboros dalam berbelanja pemain, seperti dikutip Sportbible.


Daftar Lengkap

1. Jose Mourinho - 104 pemain (1,7 miliar euro)

2. Pep Guardiola - 67 pemain (1,59 miliar euro)

3. Carlo Ancelotti - 88 pemain (1,37 miliar euro)

4. Manuel Pellegrini - 88 pemain (1,16 miliar euro)

5. Massimiliano Allegri - 96 pemain (1,06 miliar euro)

6. Diego Simeone - 68 pemain (985 juta euro)

7. Antonio Conte - 84 pemain (944 juta euro)

8. Arsene Wenger - 84 pemain (891 juta euro)

9. Ernesto Valverde - 53 pemaain (864 juta euro)

10. Unai Emery - 73 pemain (846 juta euro)

Sumber: Transfermarkt

Pelatih Lokal Sukses di Liga Indonesia

10 Pelatih Pribumi Sukses Bawa Tim Juara Liga Indonesia: Dari Indra Thohir sampai Djadjang Nurdjaman

Bola.com 2021-08-20 09:30:00
Ilustrasi - Djadjang Nurdjaman, Rahmad Darmawan, Kas Hartadi (Bola.com/Adreanus Titus)

Ada berapa pelatih lokal yang berhasil membawa timnya menjuarai kompetisi nasional sejak era Liga Indonesia dimulai pada musim 1994/1995? Jika melihat data ternyata jumlahnya tidak sedikit.

Total, ada 10 pelatih lokal yang sukses mengantarkan klubnya menjadi kampiun di kompetisi kasta tertinggi. Jumlah itu dihitung dari era Liga Indonesia dimulai saat penggabungan klub Perserikatan dan Galatama pada 1994/1995 hingga musim 2019 lalu.

Seperti diketahui, Liga 1 2020 harus dihentikan akibat pandemi COVID-19. Data di atas mengindikasikan pelatih lokal tidak bisa diremehkan. Kualitas mereka juga tak kalah dari pelatih asing.

Tapi yang pasti, sukses pelatih lokal membawa kesebelasannya menjadi juara di level tertinggi kompetisi Indonesia patut diapresiasi. Mereka seolah tidak mau kalah dengan juru racik asing asing yang dari berbagai sisi lebih istimewa, misalnya gaji tinggi, fasilitas lengkap, dan lain-lain.

Berikut 10 pelatih lokal yang berhasil membawa timnya menjadi kampiun kompetisi Liga Indonesia. Yuk scroll ke bawah untuk mengetahui siapa saja mereka.


Indra Thohir

Sosok bernama lengkap Indra Mohammad Thohir ini merupakan pelatih legendaris karena jadi juru racik terakhir yang memeluk trofi juara perserikatan sebelum dilebur pada 1994/1995. Musim 1993/1994, ia membawa Persib Bandung menjadi kampiun.

Kemudian pada 1994/1995 atau edisi perdana Liga Indonesia, Indra Thohir kembali membawa Maung Bandung menjadi juara. Oleh sebab itu, ia jadi pelatih terakhir yang menjuarai Perserikatan sekaligus juru taktik pertama yang juara Liga Indonesia.

Pada partai final Liga Indonesia 1994/1995, Persib berhadapan dengan Petrokimia Putra dan menang 1-0. Ketika itu, Indra Thohir beradu taktik dengan sesama pelatih lokal, Andi Teguh.


Rusdy Bahalwan

Pelatih lokal berikutnya yang membawa klubnya juara Liga Indonesia adalah Rusdy Bahalwan. Ia berhasil mempersembahkan trofi untuk Persebaya Surabaya pada musim 1996/1997 setelah mengalahkan Bandung Raya di partai final

Ketika itu, Bajul Ijo menang 3-1. Pertandingan final ini merupakan persaingan antara pelatih lokal melawan asing, karena Bandung Raya dilatih Albert Fafie, juru racik asal Belanda.

Pada 7 Agustus 2011, Rusdy Bahalwan menutup usia di umur 64 tahun. Namun, jasanya akan selalu dikenang Persebaya.


Edy Paryono

Di daftar berikutnya ada Edy Paryono. Ia menjadi pelatih lokal ketiga yang meraih gelar juara Liga Indonesia bersama PSIS Semarang pada musim 1998/1999.

Final musim ini menjadi paling dikenang karena kompetisi berlangsung di tengah masa reformasi sehingga situasi politik dan keamanan di Ibu Kota tidak stabil. Final akhirnya dipindahkan ke Stadion Klabat, Manado, Sulawesi Utara.

PSIS pun sukses mengalahkan Persebaya 1-0 lewat gol yang dicetak Tugiyo. Setelah berhasil mengantarkan Laskar Mahesa Jenar juara, Edy Paryono sering dipercaya PSSI menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia.


Syamsuddin Umar

Bersama PSM Makassar, Syamsuddin Umar berhasil meraih gelar juara Liga Indonesia 1999/2000. Pada partai final yang berlangsung di Senayan, Jakarta, Juku Eja mengalahkan PKT Bontang 3-2.

Sama seperti 1996/1997, final musim ini juga mempertemukan pelatih lokal versus asing. Syamsuddin Umar menghadapi Sergei Dubrovin, juru racik asal Moldova.

Buat PSM, Syamsuddin Umar merupakan pelatih langganan dan sang juru racik pun identik dengan Juku Eja. Dulu ia juga sering menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia.


Sofyan Hadi

Musim 2001 menjadi masa terindah buat Persija Jakarta. Itu karena Macan Kemayoran berhasil menyudahi paceklik gelar juara di kompetisi nasional level tertinggi.

Sosok yang dianggap berjasa adalah Sofyan Hadi, pelatih kepala Persija ketika itu. Ia berhasil mengantarkan tim Ibu Kota setapak demi setapak, sejak babak wilayah, delapan besar, hingga semifinal dan final.

Pada partai puncai, Persija sukses mengalahkan PSM. Ketika itu, pertandingan berlangsung sengit, bisa dilihat dari hasil akhir 3-2.

Tahun lalu, Sofyan Hadi mengembuskan napas terakhir, tepatnya pada 11 Maret 2020.


Jaya Hartono

Persik Kediri mengejutkan publik sepak bola Indonesia pada awal 2000-an. Sebab dalam waktu tiga musim, Macan Putih mampu menembus kasta tertinggi, dari Divisi 2, Divisi 1, hingga Divisi Utama.

Puncaknya saat Divisi Utama musim 2003, Persik menjadi juara. Ketika itu, Macan Putih ditangani Jaya Hartono, pelatih asal Medan yang sudah bermukim di Jawa Timur.

Adapun, Divisi Utama 2003 digelar menggunakan format satu wilayah. Persik tampil sebagai juara di akhir musim dengan catatan 38 kali main, 18 menang, 13 seri, dan sisanya kalah.


Rahmad Darmawan

Sosok ini bisa dibilang merupakan pelatih lokal paling sukses. Itu karena saat era Liga Indonesia, ia mampu dua kali membawa timnya menjadi juara.

Pertama saat melatih Persipura Jayapura di Divisi Utama 2005. Kemudian ketika mengantarkan Sriwijaya FC menjuarai Divisi Utama 2007.

Tangan dingin Rahmad Darmawan memang jadi banyak buruan klub nasional. Sekarang, mantan anggota marinir ini menangani Madura United.


Daniel Roekito

Pelatih asal Rembang ini sempat melambungkan kembali nama besar Persik. Tepatnya di kompetisi musim 2006.

Pada musim 2004 dan 2005, Persik memang sempat kehilangan hegemoninya di persaingan juara. Namun di tangan Daniel Roekito, Macan Putih kembali menjadi kampiun.

Pada partai final Liga Indonesia 2006 di Stadion Manahan, Solo, Persik berhasil mengalahkan PSIS Semarang 1-0. Adapun saat ini, Daniel Roekito sudah pensiun sebagai pelatih.


Kas Hartadi

Kembali pelatih lokal unjuk gigi di musim 2011/2012, ketika Kas Hartadi membawa Sriwijaya FC menjuarai Indonesia Super League (ISL). Saat itu, kompetisi mengalami perpecahan.

Namun, Sriwijaya FC tetap fokus ke ISL yang diikuti sebagian besar klub. Hasilnya di akhir musim, Laskar Wong Kito mampu tampil sebagai juara.

Awalnya, Kas Hartadi hanya menjabat sebagai asisten pelatih dari Ivan Kolev. Tapi di tengah jalan, ia naik menjadi pelatih kepala dan berhasil membawa Sriwijaya FC juara.


Djadjang Nurdjaman

Pelatih lokal terakhir yang berhasil membawa timnya menjuarai Liga Indonesia adalah Djadjang Nurdjaman. Momen terbaik didapatnya saat mengantar Persib menjadi kampiun ISL 2014.

Pada pertandingan final yang digelar di Stadion Jakabaring Palembang, Sumatra Selatan, Persib berhadapan dengan Persipura. Laga itu menjadi persaingan pelatih lokal karena Mutiara Hitam ditangani Mettu Duaramuri.

Pertai final tersebut dituntaskan lewat drama adu penalti karena kedua tim bermain imbang 2-2 dalam waktu normal. Hasilnya, Persib menang 5-3. Nama Djadjang Nurdjaman pun dielu-elukan Bobotoh.

Demi Merah-Putih!

Foto: Muhammad Fadli Siap Banggakan Indonesia lewat Cabang Olahraga Balap Sepeda di Paralimpiade Tokyo 2020

Bola.com 2021-08-19 18:47:00
Muhammad Fadli mengungkapkan kesiapannya untuk tampil di Paralimpiade Tokyo 2020, setelah menjalani platnas selama hampir satu tahun. Ia juga berharap dapat tampil maksimal di pesta olahraga
Muhammad Fadli mengungkapkan kesiapannya untuk tampil di Paralimpiade Tokyo 2020, setelah menjalani platnas selama hampir satu tahun. Ia juga berharap dapat tampil maksimal di pesta olahraga empat tahunan atlet penyandang disabilitas terbesar di dunia tersebut. (Foto: Dok. NPC Indonesia)
Paralimpiade Tokyo 2020 merupakan debut Muhammad Fadli. Sebelumnya, Ia merupakan peraih medali emas, perak, dan perunggu di tiga nomor para cylcling Asian Para Games 2018 yang berlangsung di Indonesia. (Foto: Dok. NPC Indonesia)
Muhammad Fadli adalah mantan pembalap sepeda motor yang kehilangan kaki kirinya akibat kecelakaan di ajang balap motor super sport 600 CC Asia Road Racing Championship 2015 di Sirkuit Sentul. Meski berat, Fadli berhasil bangkit dan meneruskan balapan di jalur lain. (Foto: Dok. NPC Indonesia)
Di Paralimpiade Tokyo 2020, Fadli akan tampil pada nomor 1000 m Time Trial C4-5 Putra dan 4000 m Individual Pursuit C4 Putra. Fadli berharap do'a dan dukungan dari segenap rakyat Indonesia akan menjadi motivasi lebih untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya. (Foto: Dok. NPC Indonesia)

5 Wonderkid Indonesia Dengan Harga Fantastis

Foto: 5 Wonderkid Indonesia Dengan Harga Fantastis yang Siap Berlaga di BRI Liga 1

Bola.com 2021-08-20 08:37:39
Rizky Ridho - Bek tengah Persebaya Surabaya ini menempati urutan teratas sebagai pemain muda Indonesia yang punya nilai pasar paling tinggi. Pemain kebanggaan Bajul Ijo itu memiliki nilai pas
Rizky Ridho - Bek tengah Persebaya Surabaya ini menempati urutan teratas sebagai pemain muda Indonesia yang punya nilai pasar paling tinggi. Pemain kebanggaan Bajul Ijo itu memiliki nilai pasar mencapai 275 ribu euro (Rp4,6 miliar). (Foto: Bola.com/M Iqbal Ichsan)
Pratama Arhan - Pemain PSIS Semarang ini merupakan andalan Shin Tae-yong di sektor pertahanan Timnas Indonesia U-19. Bek berusia 19 tahun itu memiliki nilai pasar sebesar 250 ribu euro (Rp4,2 miliar). (Foto: Bola.com/Arief Bagus)
Saddam Gaffar - Penyerang masa depan Timnas Indonesia ini tampil gemilang baik di level Timnas maupun klub. Pemain muda yang telah menembus tim Senior PSS Sleman ini memiliki nilai pasar 225 ribu euro (Rp3,8 miliar). (Foto: Bola.com/Ikhwan Yanuar)
Braif Fatari - Macan muda Kemayoran ini tampil memukau pada ajang Piala Menpora beberapa waktu lalu. Pemain kepercayaan pelatih Shin Tae-yong di Timnas Indonesia U-19 ini memiliki nilai pasar 200 ribu euro (Rp3,4 miliar). (Foto: Bola.com/M Iqbal Ichsan)
Supriadi - Pemain berusia 19 tahun ini merupakan aset berharga bagi Persebaya Surabaya. Gelandang pekerja keras Tim Bajul Ijo itu memiliki nilai pasar 175 ribu euro (Rp2,9 miliar). (Foto: Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Darah Muda Persebaya

Parade Pemain Muda Persebaya yang Bakal Bersinar di BRI Liga 1: Label Timnas Indonesia Semua

Bola.com 2021-08-20 11:00:46
Kolase - Persebaya Marselino Ferdinan, Muhammad Supriadi, Ernando Ari, Rizky Ridho (Bola.com/Adreanus Titus)

Persebaya Surabaya dipastikan mengandalkan banyak pemain muda untuk BRI Liga 1 2021/2022. Seperti dilansir laman transfermarkt, rataan pemain Persebaya merupakan yang termuda musim ini.

Klub berjulukan Green Force ini memang dihuni banyak sederet pemain muda. Kebanyakan dari mereka merupakan pemain-pemain andalan Timnas Indonesia kelompok umur hingga senior.

Pelatih Persebaya, Aji Santoso, menyebut bila deretan pemain muda ini bakal menjadi tulang punggung Persebaya di masa depan. Pria asal Malang yakin kompetisi nanti bisa menjadi ajang pembuktian bagi mereka.

"Perkembangannya cukup bagus, mudah-mudahan saja ini bisa nanti meningkat terus. Tetapi yang jelas perkembangan anak-anak (pemain muda) ini cukup signifikan," ujar Aji Santoso.

Penampilan di Piala Menpora 2021 menjadi indikasi mereka siap menggebrak kompetisi nanti. Tanpa diperkuat pemain asing, mereka berhasil menembus babak perempat-final.

Walaupun mereka akhirnya ditaklukkan Persib Bandung dengan skor tipis 3-2, penampilan anak-anak muda Persebaya terlihat atraktif. Lantas, siapa saja pemain muda Persebaya Surabaya yang bakal bersinar di BRI Liga 1 nanti?


Marselino Ferdinan

Pemain berusia 16 tahun ini telah menunjukkan sinarnya di turnamen pramusim lalu. Sebagai seorang playmaker, tak terlihat keraguan sedikit pun dalam permainannya.

Kontrol bola dan visi permainan kelas atas menjadi bukti nyata kualitasnya. Pemain termuda yang ada di skuad Persebaya Surabaya, berhasil memimpin orkestra lini serang Persebaya.

Aji Santoso tentu tak bisa menyepelekannya begitu saja. Dengan kondisi Bruno Moreira yang belum optimal, adik kandung Oktafianus Fernando ini melirik kesempatan untuk menjalani debut di Liga 1.

Jika hal itu terjadi, rekor pemain termuda yang bermain di Liga 1 bakal menjadi miliknya. Saat ini, rekor tersebut dikuasai kompatriotnya Muhammad Supriadi saat turun di laga Persebaya kontra Persija pada 2019 lalu di usia 17 tahun, 3 bulan dan 1 hari.


Muhammad Supriadi

Sudah sejak lama bakat Muhammad Supriadi menjadi perhatian publik sepak bola Indonesia. Sejak kemunculannya bersama Timnas Indonesia U-16 beberapa tahun lalu, pemain asli Surabaya itu menjadi salah satu yang memiliki prospek cerah.

Kecepatan merupakan modal utama pria berusia 19 tahun tersebut ini dalam menyisir sektor sayap. Hanya, dirinya perlu banyak pengalaman bertanding untuk lebih mengefektifkan pergerakannya sehingga kelebihannya tak terbuang percuma.

Walau begitu, persaingan di sektor sayap Persebaya menjadi tantangan tersendiri baginya. Dia harus bersaing dengan nama-nama senior semisal Oktafianus Fernando, Samsul Arif hingga pemain asing, Taisei Marukawa.


Ernando Ari

Sama seperti Muhammad Supriadi, Ernando Ari kali pertama memiliki nama sejak mengantarkan timnas Indonesia U-16 meraih trofi Piala AFF U-16 2018.

Kepiawaiannya menjaga gawang menjadi salah satu kunci keberhasilan Indonesia di turnamen tersebut.

Dalam partai puncak kontra Thailand U-16, pemain yang kini berusia 19 tahun ini berhasil menahan serbuan lini serang tim Gajah Putih, julukan Thailand. Pada babak adu penalti, pengamatannya yang tepat membuatnya berhasil menepis dua tembakan penalti lawan.

Namun hingga saat ini, Ernando Ari belum berhasil mengunci posisi utama penjaga gawang Persebaya. Pada tahun 2019, dirinya harus puas menjadi bayang-bayang Rivky Mokodompit dan Angga Saputro.

Saat keduanya akhirnya hengkang awal musim ini, Persebaya justru merekrut Satria Tama dari Madura United. Tetapi dengan kompetisi yang panjang, kesempatan untuknya tampil tetap terbuka.


Rizky Ridho

Pemain yang selalu tampil rapi ini merupakan salah satu andalan di lini pertahanan Persebaya. Kemampuannya dalam membaca permainan dan mengalirkannya ke depan membuatnya layak disebut salah satu ball-playing defender Indonesia saat ini.

Penampilannya yang konsisten tersebut membuat panggilan timnas senior datang menghampirinya. Shin Tae-yong rupanya kepincut dengan permainannya sehingga memberikannya kesempatan mengukir caps pertama pada laga uji coba kontra Oman.Tetapi situasi di Persebaya musim ini sedikit rumit bagi Rizky Ridho.

Pemain berkebangsaan Sierra Leone, Alie Sesay didatangkan untuk menghadirkan rasa aman bagi pertahanan Persebaya yang musim lalu benar-benar mengandalkan pemain lokal saja.

Dengan kata lain, satu tempat utama hampir pasti milik jebolan Leicester City tersebut. Sementara, Rizky Ridho 'dipaksa' bersaing dengan seniornya, Arif Satria untuk memperebutkan satu slot yang tersisa.

Formasi Ideal Juve

Formasi Ideal Juventus Setelah Kedatangan Gelandang Timnas Italia, Manuel Locatelli: Lini Tengah Semakin Kuat

Bola.com 2021-08-20 13:15:00
Juventus - Leonardo Bonucci, Alvaro Morata, Manuel Locatelli (Bola.com/Adreanus Titus)

Juventus berhasil mendatangkan gelandang Timnas Italia Manuel Locatelli. Pemain berusia 23 tahun itu direkrut Bianconeri dari Sassuolo, Kamis (19/8/2021) dini hari WIB.

Manuel Locatelli bergabung ke Juventus dengan status pinjaman selama dua tahun. Si Nyonya Tua juga memiliki kewajiban untuk membeli Locatelli pada tahun 2023 mendatang.

Juventus punya kewajiban menebus Locatelli dengan banderol total 37,5 juta euro. Sang pemain terikat kontrak di Turin hingga 2026.

Kedatangan Locatelli menjadi tambahan bagi lini tengah Si Nyonya Tua. Dia sebelumnya membuat 99 penampilan dan tujuh gol untuk Sassuolo.

Lantas, seperti apa penampakan starting line-up Juventus bersama Manuel Locatelli pada musim 2021/2022 ini? Berikut prediksi mengutip darti situs Bola.net.


Belakang

Kiper: Wojciech Szczesny

Bek Kiri: Alex Sandro

Bek Tengah: Leonardo Bonucci

Bek Tengah: Matthijs de Ligt

Bek Kanan: Juan Cuadrado


Tengah

Gelandang Bertahan: Manuel Locatelli

Gelandang Bertahan: Adrien Rabiot


Depan

Winger Kiri: Cristiano Ronaldo

Gelandang Serang: Paulo Dybala

Winger Kanan: Federico Chiesa

Striker: Alvaro Morata


Peserta Serie A 2021 / 2022

Eks Pelatih Barca vs Messi

Liga Spanyol: Mantan Pelatih Barcelona Buka Suara soal Hubungannya dengan Lionel Messi, Benar Dulu Sering Gelut?

Bola.com 2021-08-20 10:15:39
Striker Barcelona, Lionel Messi, berbincang dengan Ernesto Valverde saat latihan jelang laga Liga Champions di Sports Center FC Barcelona Joan Gamper, Selasa (13/3/2018). Barcelona akan berha

Mantan pelatih Barcelona, Ernesto Valverde membuka kenangan lama yang menyakut Lionel Messi. Ia justru berteka-teki mengenai hubungannya dengan bintang asal Argentina yang telah menjadi milik PSG itu.

Valverde, meskipun memenangkan LaLiga dengan Barca, tidak selalu berhadapan langsung dengan Messi. Ia menyebut relasinya dengan Messi biar menjadi misteri.

"Hal-hal itu tidak dapat dikatakan, itu adalah bagian dari misteri. Baguslah seperti itu, lebih baik orang tidak tahu bagaimana kita dan berpikir bahwa mereka tahu segalanya," kata Valverder kepada ETB via Triball Football, Kamis (19/8/2021).

Gosip yang beredar selama dia menukangi Barca, Valverde sering ditegur Lionel Messi. Valverde juga dirumorkan tak berani dengan pemain-pemain senior Barca. Tapi, lagi-lagi dia tak mau berterus terang.

"Lebih baik mereka tidak tahu yang sebenarnya," lanjutnya.

Valverde justru berterima kasih mendapat kesempatan melatih Barcelona.

"Saya tidak ragu ketika mereka memanggil saya. Saya melihatnya sebagai opsi dan pengalaman. Kepergian saya? Itu terjadi dan hanya itu," katanya.


Puji Lionel Messi

Ernesto Valverde mengaku sulit melupakan pesona Lionel Messi. Bagi Valvrde, sosok Messi tidak memiliki bandingannya.

"Lionel Messi tidak dapat dibandingkan dengan siapapun," kata Valverde seperti dilansir Marca.

"Sulit bagi saya bercerita apakah Anda pernah melihatnya ketika dia melakukan sesuatu di latihan yang Anda sendiri tidak bisa melihatnya," ujar Valverde menambahkan.

Valverde melatih Barcelona mulai Mei 2017. Namun pada Januari 2020, dia dipecat dan digantikan Quique Setien.

Pemecatan itu terjadi lantaran Valverde gagal mendongkrak performa El Barca. Selain urusan trofi, gaya bermain Barcelona juga dinilai membosankan selama ditangani Valverde.


Gelar di Barcelona

Ernesto Valverde punya prestasi yang cukup bagus selama menjadi pelatih Barcelona. Dia berhasil memenangkan empat trofi bersama Blaugrana.

Valverde memberikan dua gelar La Liga, satu trofi Copa del Rey dan satu Supercopa de Espana untuk Barcelona. Meski begitu, Valverde dipecat Barcelona pada Januari 2020.

Sebelum melatih Barcelona, Valverde juga pernah memenangkan Liga Yunani dan Piala Yunani bersama Olympiakos. Dia juga pernah mengantarkan Athletic Bilbao menjadi juara Supercopa de Espana.

Sumber: Tribal Football, Marca


Barcelona di Posisi Berapa?

Aguero Tolak Nomor Messi

Liga Spanyol: Sergio Aguero Emoh Pakai Nomor 10 Warisan Lionel Messi, Tekanannya Terlalu Berat

Bola.com 2021-08-19 17:00:46
Sergio Aguero berpose di lapangan Stadion Camp Nou selama presentasi resminya sebagai pemain baru FC Barcelona di stadion Camp Nou, Barcelona (31/05/2021). Merka telah menandatangani kontrak

Striker anyar Barcelona, Sergio Aguero, dikabarkan sempat ditawari mengenakan nomor punggung 10 yang merupakan peninggalan Lionel Messi. Namun, pemain Argentina tersebut menolak tawaran tersebut.

Nomor punggung 10 identik di Barcelona dengan Lionel Messi selama bertahun-tahun. Nomor tersebut kini tanpa pemilik setelah La Pulga pergi dan resmi gabung Paris Saint-Germain (PSG).

Menurut media Spanyol Sport, Kamis (19/8/2021), kapten kedua Barca, Gerard Pique, sudah menawarkan nomor itu kepada Sergio Aguero, yang baru gabung ke Camp Nou pada musim panas ini. Tetapi, Aguero memilih mengambil nomor lain, dan membiarkan jersey legendaris itu kosong tanpa pemilik.

Jersey nomor 10 di Barcelona sangat kaya sejarah. Diego Maradona, Pep Guardiola, Hristo Stoichkov, Romario, Rivaldo, Riquelme, dan Ronaldinho, menjadi beberapa pemain yang pernah mengenakan nomor tersebut.

Tiga pemain terakhir dalam daftar mengenakan nomor bergengsi di abad ke-21 sebelum Lionel Messi mengambil alih pada 2008. Sejak mengambil nomor itu dari idolanya Ronaldinho, pemain depan Argentina meningkatkan prestise nomor 10 ke level baru.

Jersey nomor 10 Barcelona menjadi identik dengan Messi, dan yang lebih penting dikaitkan dengan kehebatan. Mengingat semua tekanan yang datang dari jersey dan sejarahnya yang memesona, dapat dimengerti mengapa Sergio Aguero emoh mengambil risiko.


Mau Tinggalkan Barcelona?


Ditawarkan Juga ke Philippe Coutinho

Ironisnya, mantan pemain Manchester City itu datang ke Barcelona demi bermain bersama pemilik nomor 10 saat itu, Messi. Situasi sekarang telah berubah, dan pemain baru harus mengambil nomor legendaris tersebut.

Setelah Aguero menolak kesempatan untuk memakai nomor 10, jersey itu masih kosong. Aturan La Liga membatasi nomor kit yang dapat digunakan, yang membuat Barcelona tidak mungkin mempertimbangkan untuk mengosongkan nomor tersebut.

Sejauh ini, tidak ada peminat yang tertarik memakai nomor itu. Namun, Phillipe Coutinho dikabarkan telah mendapatkan tawaran yang sama.

Mungkinkah Coutinho punya keberanian mewarisi nomor 10 dari Lionel Messi?

Sumber: Sport


Yuk Tengok Posisi Barcelona

Chelsea Cuci Gudang

Liga Inggris: Thomas Tuchel Bersih-Bersih Skuad, 4 Pemain Bakal Didepak dari Chelsea

Bola.com 2021-08-20 09:45:38
Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel menginstrukan pemainnya saat bertanding melawan Manchester City pada pertandingan lanjutan Liga Inggris di Stadion Etihad di Manchester, Sabtu (8/5/2021). Denga

Bursa transfer pemain musim panas 2021 sudah mendekati tahap akhir. Manajer Chelsea, Thomas Tuchel, dikabarkan akan memangkas lagi skuadnya.

Seperti dikutip The Guardian, Kamis (19/8/2021), Thomas Tuchel sudah memasukkan empat pemain dalam daftar jual Chelsea. Pemain yang bakal didepak dari Stamford Bridge adalah Ross Barkley, Danny Drinkwater, Timoue Bakayoko and, dan Davide Zappacosta.

Keempat pemain kesulitan mendapatkan tempat di tim utama The Blues, sehingga sangat minim menit bermain. Jika ingin berkembang dan memperbaiki karier, meninggalkan Chelsea adalah pilihan terbaik.

Zappacosta telah dikaitkan dengan Atalanta dan Fiorentina, adapun Bakayoko kemungkinan akan pindah ke AC Milan dengan status pinjaman.

Dua pemain lain belum diketaui akan pindah ke mana. Yang jelas, mereka sudah tidak masuk dalam rencana Thomas Tuchel di Chelsea pada musim ini.


Gagal Boyong Erling Haaland, Rekrut Romelu Lukaku

Thomas Tuchel punya ambisi besar menghadapi musim ini. Setelah musim lalu mengantar The Blues juara Liga Champions, Tuchel ingin berjaya di Premier League.

Alhasil, dia mati-matian memperbaiki skuadnya, terutama di lini depan. Chelsea sebenarnya menetapkan bintang Borussia Dortmund, Erling Haaland, sebagai bidikan utama.

Namun, usaha mereka memburu tanda tangan Haaland gagal total. Dortmund emoh melepas sang pemain ke klub lain.

Alhasil, Chelsea harus banting setir. Mereka memburu pengganti Haaland, dan akhirnya bidikan mengarah ke Romelu Lukaku.

Lukaku telah resmi direkrut dari Inter Milan. Ini menjadi periode kedua pemain Belgia itu bermain di Stamford Brige.

Chelsea total baru mendatangkan dua pemain pada bursa transfer musim panas 2021. Seain Lukaku, pemain yang diboyong adalah kiper Fulham, Marcus Bettinelli.


Siap Turun Lawan Arsenal

Sementara itu, Romelu Lukaku, menegaskan berada dalam kondisi fit. Lukaku siap tampil saat The Blues bersua Arsenal pada laga pekan kedua Premier League di Stadion Emirates, Minggu (22/8/2021) malam WIB.

Mantan pemain Manchester United itu mengaku kondisinya saat ini sudah sepenuhnya fit. Lukaku menyebut siap tampil ketika Chelsea berhadapan dengan Arsenal di Stadion Emirates.

"Mereka sedang membangun kembali dan, pada akhirnya, saya hanya melihat tim saya dan fokus pada apa yang kami miliki. Duel kontra Arsenal akan menjadi pertandingan yang sulit tetapi kami akan mempersiapkan diri untuk pertempuran," kata Romelu Lukaku.

"Saya telah berlatih. Saya melakukan pra-musim secara penuh. Sekarang saya mencoba untuk meningkatkan rekan satu tim saya dan saya siap jika pelatih ingin saya bermain," tegasnya.

Sumber: The Guardian, Sky Sports


Yuk Tengok Posisi Chelsea

Pengkianatan Pedro

Liga Italia: Pengkhianat, Pedro Tinggalkan AS Roma dan Gabung Rival Sekota Lazio Secara Gratis

Bola.com 2021-08-19 19:35:52
Para pemain AS Roma merayakan gol yang dicetak oleh Pedro ke gawang Lazio pada laga Liga Italia di Stadion Olimpico, Roma, Minggu (16/5/2021). AS Roma menang dengan skor 2-0. (AP/Andrew Medic

Pengkhianatan terjadi jelang Liga Italia 2021/2022. Adalah melibatkan dua tim asal kota Roma: AS Roma dan Lazio.

Bagaimana tidak, winger AS Roma yang pernah memperkuat Barcelona dan Chelsea, Pedro Rodriguez memutuskan hengkang dari I Giallorossi dan gabung rival sekota, Lazio.

Peresmian transfer Pedro ke Lazio terjadi pada hari Kamis (19/08/2021). Menariknya pemain asal Spanyol itu didatangkan I Biancocelesti secara cuma-cuma alias gratisan.

Pedro memang tidak masuk rencana pelatih anyar AS Roma, Jose Mourinho pada musim 2021/2022. Secara mengejutkan, ia bahkan urung mengikuti latihan pramusim I Giallorossi.

Hal di atas memang memperkuat indikasi Pedro bakal cabut dari AS Roma. Namun secara mengejutkan ia justru hengkang ke Lazio dan manajemen Roma tidak meminta sepeser pun.


Menguntungkan Dua Tim

Mengutip situs Football Italia, operasi mercato Pedro dari AS Roma ke Lazio telah menguntungkan kedua tim dari ibukota Italia.

Dari pihak AS Roma, mereka memang kehilangan Pedro secara gratis. Namun I Giallorossi sama sekali tidak merugi karena musim lalu mendapatkan pemain berusia 34 tahun itu dari Chelsea juga secara gratis.

Dengan minus Pedro, AS Roma bahkan menghemat beban gaji sebesar 8 juta euro untuk sang pemain. Sementara dari pihak Lazio, mereka juga diuntungkan dengan kehadiran Lazio.

Lazio mendapatkan pemain berpengalaman sekaligus sudah mengetahui sistem permainan Maurizio Sarri sebagai pelatih. Pedro dan Sarri memang sudah pernah bekerja sama di Chelsea.


Nomor 9

Pedro telah menjalani tes medis bersama Lazio pada hari Kamis pagi waktu Italia. Sang pemain senior bakal memakai nomor punggung sembilan yang identik dengan striker tengah.

Pedro dikenal sebagai pemain serba bisa. Meski posisi aslinya adalah winger, ia kerap menjelajah sampai ke tengah lapangan bahkan juga cakap saat diutus bermain sebagai false nine.

Menarik tentunya melihat rekam jejak Pedro bersama Lazio pada musim 2021/2022. Yang pasti ia sudah mengenal Sarri sehingga menjadi nilai plus.

Sumber: Football Italia


Siapa Saja Peserta Serie A 2021/2022