Pertarungan ideal terjadi di panggung final Copa Amerika 2021, akhir pekan nanti. Argentina dan Brasil bakal berjibaku menjadi tim terbaik di Maracana.

Status ideal menjadi sinyal adu performa antara dua ikon timnas masing-masing, yakni Neymar (Brasil) dan Lionel Messi (Argentina). Pertemuan eks rekan setim di Barcelona tersebut menjadi daya tarik utama, karena beberapa kali tak berlangsung maksimal.

Seperti diketahui, Argentina lolos ke babak final setelah menundukkan Kolombia via adu penalti. Sementara itu, Brasil yang berstatus tuan rumah, menumbangkan Peru via gol tunggal Lucas Paqueta.

Nah, perjumpaan Lionel Messi dan Neymar membuat memori setiap orang kembali ke era lima musim kebersamaan mereka di Barcelona. Lionel Messi tak sabar berkomentar tentang sang lawan, Brasil.

"Argentina kontra Brasil akan menjadi final yang memang diharapkan seluruh orang. Sungguh, ini akan menjadi perjuangan keras kedua tim, plus sangat kompleks. Namun, kami sudah berada di jalur yang benar, dan akan menang di laga final," kata Lionel Messi, sekaligus bernada 'psywar'.

Tak Ingin Lama

Neymar tak ingin lama-lama membalas komentar mantan rekan setimnya tersebut. Menurutnya, bersua Argentina menjadi jalan yang baik bagi Brasil untuk menjadi jawara.

Selain itu, Neymar senang karena akan bertemu beberapa teman. "Saya punya beberapa teman sana, dan saya ingin bertempur maksimal di depan mereka, sekaligus membawa Brasil menang," tegas Neymar, yang sekarang setim dengan Angel Di Maria dan Leandro Paredes di PSG.

Catatan khusus tertuju ke Lionel Messi. Maklum, pemain berusia 34 tahun ini punya rasa penasaran tinggi. Ia kalah pada Copa Amerika 2007, 2015 dan pada edisi Centenario, yakni 2016.

"Sekarang kami berjuang sangat keras, dan final adalah layak bagi kami. Sekarang, fokus kami adalah juara," ucap Sang Messiah. Neymar juga punya rasa penasaran tersendiri. Catatan mengungkapkan, Neymar baru sekali menjebol gawang Argentina, tepatnya pada 10 November 2016 di Belo Horizonte.

Timnas Argentina berhasil memastikan diri sebagai lawan Brasil di final Copa America 2021. Meski menyadari laga puncak berjalan sengit, ini akan menjadi momentum penting bagi Lionel Messi yang ingin mempersembahkan trofi turnamen besar internasional pertamanya untuk Albiceleste.

Tekad Lionel Messi sudah terlihat dari awal Copa America 2021 bergulir. Bintang Barcelona itu langsung menjadi pencetak gol penting Albiceleste saat bermain imbang 1-1 dengan Chelsea pada laga pertama Grup A.

Meski mengawali Copa America 2021 dengan hasil imbang, Argentina sukses memperbaiki torehannya dalam tiga laga berikutnya di fase grup. Argentina menang 1-0 atas Uruguay dan Paraguay, dan kemudian menang telak 4-1 atas Bolivia dalam laga terakhir fase grup, di mana Messi sukses mencetak dua gol tambahan dalam laga itu.

Hasil tersebut membuat Argentina berhasil menyelesaikan fase grup sebagai juara dan berhak lolos ke perempat final. Dalam laga pertama di fase knockout itu, Argentina bertemu dengan Ekuador dan menang telak 3-0. Lionel Messi lagi-lagi berhasil mencetak gol dalam laga tersebut, yang membuatnya berhasil menjadi top scorer sementara Copa America 2021 dengan empat gol.

Argentina kemudian mendapatkan perlawanan ketat dari Kolombia di semifinal. Sempat unggul cepat pada menit ketujuh lewat gol Lautaro Martinez, Argentina kebobolan pada menit ke-61 dan memaksa laga harus diteruskan hingga drama adu penalti. Beruntung Lionel Messi dkk. sukses memenangi tos-tosan dan melangkah ke final.

Dalam perjalanannya hingga ke final Copa America 2021, Argentina total mengemas 11 gol. Empat gol di antaranya dicetak Lionel Messi yang kini bertengger di puncak daftar top scorer, unggul satu gol dari rekan setimnya, Lautaro Martinez yang mengemas tiga gol.

Sementara empat gol lain Argentina dicetak oleh ALejandro Gomez yang mengemas dua gol, dan Rodrigo de Paul serta Guido Rodriguez yang masing-masing mencetak satu gol.

Catatan empat gol Lionel Messi tentu masih bisa bertamhan di final Copa America 2021. Tentu menarik melihat apakah bintang Barcelona itu akhirnya berhasil mengakhiri penantiannya untuk mendapatkan trofi pertama bersama Timnas Argentina? Jika berhasil, mungkin tak hanya trofi juara yang diraihnya, tapi penghargaan top scorer juga menjadi milik Messi.

Perjalanan Argentina hingga Final Copa America 2021

Fase Grup Copa America 2021

Argentina vs Chile 1-1

Argentina vs Uruguay 1-0

Argentina vs Paraguay 1-0

Bolivia vs Argentina 1-4

Fase knockout

Argentina vs Ekuador 3-0 (Perempat final)

Argentina vs Kolombia 1-1, 3-2 adu penalti (Semifinal)

Video

Gawang Timnas Inggris di Euro 2020 memang sudah tidak perawan. Tapi Jordan Pickford berhasil memecahkan rekor kiper legendaris Gordon Banks.

Adapun rekor yang ditorehkan Jordan Pickford adalah tidak kebobolan untuk waktu lama. Ini tercipta usai Timnas Inggris menyingkirkan Timnas Denmark pada semifinal Euro 2020.

Pickford tercatat tak kebobolan selama 721 menit berseragam Inggris, mengalahkan rekor 720 menit milik Banks yang dicatat pada Mei hingga Juli 1966 silam.

Sayang, catatan tak kebobolan Pickford di Timnas Inggris akhinya terhenti beberapa menit setelah rekor milik Banks terpecahkan.

Pickford gagal membendung tendangan bebas indah yang dilepaskan bintang muda Denmark, Mikkel Damsgaard.

Gol ini juga merupakan gol pertama yang masuk ke gawang Inggris di pentas Euro 2020 kali ini, setelah di lima laga sebelumnya Pickford selalu mencatat clean sheet.

Kemenangan Inggris

721 - Jordan Pickford has set a new record for an England goalkeeper for most minutes without conceding, overtaking Gordon Banks' 720 minutes set between May/July 1966. Unbreakable. #ENGDEN #EURO2020 pic.twitter.com/Thlx5Um8oc

Beruntung, Inggris sukses bangkt dengan menyamakan skor berkat gol bunuh diri Simon Kjaer. Skor 1-1 pun bertahan hingga waktu normal habis.

The Three Lions baru bisa berbalik unggul di babak extra time lewat gol rebound Harry Kane setelah penaltiya dimentahkan Kasper Schmeichel.

Berkat kemenangan 2-1, Inggris pun berhak melaju ke partai final untuk menghadapi Italia pada Senin (12/7/2021) dini hari WIB mendatang.

Sumber: Opta

Disadur dari: Bola.net (Ari Prayoga, published 8/7/2021)

Video

Paris Saint-Germain (PSG) resmi menggaet mantan bek Real Madrid, Sergio Ramos, Kamis (8/7/2021). Pemain berusia 35 tahun itu dikontrak dua tahun hingga 2023.

Sergio Ramos meninggalkan Real Madrid meninggalkan Real Madrid pada akhir Juni 2021 ketika kontraknya habis. Dia menyudahi 16 tahun petualangan di Santiago Bernabeu.

Selama memperkuat Los Blancos, Ramos memenangi lima gelar La Liga dan empat medali Liga Champions. Dia bisa dibilang bergelimang gelar.

Namun, saat pembahasan perpanjangan kontrak dengan Real Madrid, gagal tercapai kesepatan. Ramos pergi dan merapat ke PSG.

"Saya sangat senang gabung Paris Saint-Germain. Ini peluang besar dalam kehidupan saya, sebuah tantangan baru, dan ini hari yang tidak akan saya lupakan," kata Sergio Ramos, seperti dikutip BBC.

Sambutan Hangat Bos PSG

Chairman and chief executive PSG Nasser Al-Khelaifi juga menyambut gembiraa kedatangan Sergio Ramos. "Paris menyambut salah satu pemain terbaik di era kami," ujarnya.

Ramos adalah rekrutan ketiga PSG musim panas ini, setelah kedatangan bek Maroko Achraf Hakimi dari Inter Milan dan Georginio Wijnaldum.

Gelandang Belanda itu juga bergabung dengan status bebas transfer setelah meninggalkan Liverpool.

Pasukan Mauricio Pochettino, yang gagal merebut gelar Ligue 1 musim lalu dari Lille, juga dikaitkan dengan kepindahan kiper internasional Italia Gianluigi Donnarumma, yang berstatus bebas transfer setelah meninggalkan AC Milan.

Ramos, yang terlempar dari skuad Spanyol Euro 2020, akan bergabung dengan mantan rekan setimnya di Madrid Angel di Maria dan Keylor Navas.

Sumber: BBC

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Manchester United resmi menggaet Jadon Sancho dari Borussia Dortmund. Negosiasi berjalan alot sejak musim panas lalu, namun kesepakatan akhirnya tercapai di masa sang penyerang sayap membela Timnas Inggris di pentas Euro 2020.

Pemain berusia 21 tahun itu secara resmi akan pindah ke Old Trafford setelah Euro 2020.

Sancho diduga telah mengajukan permintaan untuk mengenakan nomor punggung tujuh di klub musim depan, tetapi jersey tersebut saat ini dipegang oleh Edinson Cavani, yang telah menandatangani perpanjangan kontrak selama satu tahun.

Manchester United dilaporkan belum membuat keputusan tentang nomor punggung yang akan dikenakan mantan pemain muda Manchester City itu.

Sancho telah mengenakan nomor punggung tujuh untuk Dortmund di masing-masing dari empat musim terakhir, tetapi dia mengenakan 18, 8, 10, 11, serta 34 selama waktunya di tim junior.

Penyerang saat ini mengenakan nomor punggung 17 untuk Inggris di Piala Eropa 2020. Sepanjang kariernya di The Three Lions Jadon Sancho sempat mengenakan nomor punggung 9, 11, dan 7.

Sancho ingin mengikuti jejak pemain-pemain legendaris Manchester United macam, Cristiano Ronaldo, David Beckham, Eric Cantona, dan Bryan Robson yang identik dengan nomor punggung tujuh di Old Trafford.

Namun, Cavani saat ini memakai jersey itu untuk tim asuhan Solskjaer, relakah striker internasional Uruguay melepaskan nomor tersebut?

Konon, nomor sembilan bisa tersedia untuk Cavani jika Anthony Martial pergi dari klub musim panas ini. Penyerang asal Prancis tersebut kabarnya jadi salah satu pemain yang gerah dengan kehadiran Jadon Sancho. Peluang bermainnya berkurang.

Sabotase Nomor Punggung Mason Greenwood?

Dalam hal nomor lain yang saat ini tersedia di Old Trafford, kaus 12 kosong, dengan Chris Smalling pemain terakhir yang memakai jersey itu. Sementara itu nomor punggung 16 juga belum ada pemiliknya.

Begitu pula dengan nomor 22, 24, dan 25. Meskipun tampaknya sangat tidak mungkin Sancho akan diberikan nomor besar di Manchester United.

Mason Greenwood diperkirakan akan mempertahankan nomor 11 kesayangannya, yang berarti bahwa nomor punggung 7 serta 9 adalah yang paling mungkin dikenakan Jadon Sancho, dan kepergian Martial pada musim panas bisa membuat keputusan jauh lebih mudah bagi klub.

Sumber: Sportsmole

Klasemen Akhir Premier League 2020-2021

Video

Gelandang naturalisasi baru Persib Bandung, Marc Klok menyadari bahwa pilihannya dari Persija Jakarta menuai pro kontra. Namun, hal itu menurutnya biasa dalam berkarier di sepak bola.

Maklum sebelum merapat ke Persib Bandung, pemain kelahiran Belanda ini memang salah satu kekuatan Persija Jakarta dan telah ikut andil membawa Macan Kemayoran sebagai jawara pada turnamen Piala Menpora 2021.

Usai membawa Persija juara turnamen, Klok justru memilih merapat ke Persib untuk melanjutkan kariernya. Tak tanggung-tanggung manajemen Persib pun mengikat kontrak Klok dengan durasi empat tahun langsung.

"Itu hidup, itu sepak bola, selalu ada rasa begitu (pro dan kontra) di sepak bola, bukan di Indonesia saja tapi di dunia juga. Kami punya profesi dan kami harus pikir punya tim dan diri sendiri juga yang terbaik," ujar Klok usai latihan perdana bersama Persib, kemarin di lapangan Jalan Pasteur, Kota Bandung.

Klok menyebutkan tidak terlalu memikirkan dengan orang-orang yang tidak suka dirinya bergabung ke Persib. Semuanya kata dia dipandang dengan positif saja.

Disinggung keantusiasan bobotoh saat resmi jadi kekuatan Maung Bandung, Klok mengaku sangat tersanjung walaupun untuk sementara ini belum bisa bertemu langsung dengan para Bobotoh yang kerap menyesaki stadion setiap Persib bertanding.

"Saya suka itu. Sekarang oke tidak bisa bertemu, tidak ada suporter di stadion, tidak ada keramaian, tapi semoga waktu ke depan bisa pakai suporter lagi, kami bisa main, dan bobotoh datang ke stadion, sehingga mereka bisa bertemu saya dan tim, itu pasti lebih enak untuk atmosfer sepak bola di Indonesia," ucap Marc Klok.

Adaptasi di Bandung

Saat ini Klok fokus untuk persiapan menghadapi Liga 1 2021/2022 dan menikmati Kota Bandung meski belum tahu banyak tentang Kota berjulukan Paris van Java ini.

"Sejujurnya saya belum tahu tentang Bandung karena baru datang tapi saya baru lihat dan merasakan cuaca dan jalanan, tapi nanti saya eksplor lebih," kata Klok.

"Tapi saya cukup senang di sini karena tim besar dan saya sudah tau banyak pemain dari sini, timnas, dan juga Belanda. Saya juga sudah tahu coach sejak di PSM Makassar. Saya cukup suka di sini," tambah pemain berusia 28 tahun ini mengakhiri.

Video

Bintang Paris Saint-Germain (PSG), Kylian Mbappe, santer dikabarkan jadi bidikan utama Real Madrid. Namun, mantan pemain Timnas Prancis, Nicolas Anelka, malah menyarankan Mbappe hijrah ke Premier League saja pada musim panas ini.

Anelka punya alasan khusus mendorong Kylian Mbappe hijrah ke Premier League. Menurutnya, di Liga Inggris peluang Mbappe memenangi Ballon d'Or akan semakin besar.

Saat ini Mbappe sedang menikmati liburan setelah menyudahi tugasnya bersama Timnas Prancis di Euro 2020. Penampilan Mbappe di Euro 2020 tidak terlalu kinclong, karena gagal mencetak gol meskipun mencatatkan 15 tendangan ke gawang.

Di sisi lain, Kontrak Mbappe bersama PSG tinggal tersisa 12 bulan. Alhasil, banyak rumor yang beredar seputar masa depannya. Anelka punya saran khusus untuk kompatriotnya tersebut.

"Jika Anda menginginkan penghargaan terbesar, Anda harus pindah dari PSG di suatu titik," kata Anelka kepada The Athletic, Kamis (8/7/2021).

"Apa pun yang Anda lakukan di Paris akan bagus, tetapi seseorang akan selalu berkata, 'Ya, Anda melakukannya dengan baik untuk PSG tetapi itu hanya di Prancis. Liga terbaik ada di Inggris dan Spanyol, jadi Anda tidak bersaing dengan pemain terbaik di liga terbaik'. Dia harus memutuskan," imbuh Anelka soal Kylian Mbappe.

Pengaruh Lebih Global

Anelka mengatakan jika ingin meraih Ballon d'Or, Mbappe seharusnya mengikuti jejak Cristiano Ronaldo dan Messi, yaitu berani bersaing dengan pemain-pemain terbaik.

"Anda tidak bisa mengatakan bersaing dengan yang terbaik sepanjang waktu ketika Anda berada di PSG. Liga Prancis tidak mudah, jangan salah paham, tapi saya pikir liga terberat ada di Inggris," kata Anelka.

"Jadi, jika Anda ingin menjadi salah satu yang terbaik, maka lakukan apa yang Anda lakukan di Paris, tapi di Chelsea atau United atau Arsenal atau Manchester City atau Liverpool. Atau pergi ke Spanyol ke Madrid atau Barcelona. Atau mungkin Italia."

"Maka kita bisa berbicara mengenai pengaruh lebih global," imbuh Anelka.

Mbappe mencetak 27 gol dan tujuh assist dalam 31 pertandingan di Ligue 1 musim lalu. Pemain internasional Prancis itu total mengemas 132 gol dalam 171 pertandingan di semua kompetisi untuk PSG selama empat musim terakhir.

Sumber: The Athletic

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, dikabarkan Football Espana tertarik memboyong Richarlison ke Santiago Bernabeu. Richarlison menjadi alternatf jika gagal mendapatkan tanda tangan Kylian Mbappe.

El Real membutuhkan striker haus gol untuk menghuni pos di lini depan. Pasalnya, Real Madrid hanya mengandalkan Karim Benzema sebagai juru gedor, sedangkan Luka Jovic dan Mariano Diaz dianggap minim kontribusi.

Sejumlah penyerang papan atas masuk daftar belanja Madrid pada bursa transfer musim panas tahun ini, satu di antaranya adalah Kylian Mbappe. Los Blancos sudah sejak lama kepincut dengan striker Paris Saint-Germain tersebut.

Namun, upaya Real Madrid meminang Mbappe tidak akan mudah. Pasalnya, PSG dikabarkan baru akan melepas sang striker ke klub lain dengan banderol 180 juta euro (Rp 3 triliun).

Selain itu, Madrid juga masih memiliki hutang hingga 900 juta euro (Rp 15 triliun). Alhasil, rencana Real Madrid untuk mendapatkan tanda tangan Kylian Mbappe cukup sulit terealisasi.

Incar Richarlison

Situasi tersebut membuat Madrid mencari alternatif lain pengganti Kylian Mbappe. Pelatih anyar Real Madrid, Carlo Ancelotti, disebut ingin timnya mendatangkan Richarlison.

Ancelotti dan Richarlison pernah bahu membahu di Everton dari musim 2019 sampai 2021. Selama dua musim di bawah asuhan Ancelotti, Richarlison berhasil mendulang 28 gol dari 81 pertandingan di seluruh ajang.

Real Madrid juga tidak perlu mengeluarkan dana besar untuk mendapatkan jasa Richarlison. Berdasarkan data Transfermarkt, pemain berusia 24 tahun tersebut memiliki nilai transfer di angka 49,5 juta poundsterling (Rp 991 miliar).

Saat ini, Richarlison tengah memperkuat Timnas Brasil di Copa America 2021. Dia berhasil mendulang satu gol dan turut membantu Brasil lolos hingga ke final. Pada partai puncak di Estadio do Maracana, 11 Juli mendatang, Tim Samba bakal bersua Argentina.

Sumber: Football Espana

Simak Posisi Akhir Real Madrid Musim Lalu

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Persis Solo kembali mengumumkan rekrutan terbaru, atau yang ke-42 jelang Liga 2 2021. Persis merekrut bek naturalisasi kelahiran Brasil yang sudah malang melintang di Liga Indonesia, Fabiano Beltrame.

Persis Solo mengumumkan bergabungnya Fabiano Beltrame secara resmi, Kamis (8/7/2021). Kedatangannya sekaligus menjadi pemain naturalisasi ketiga yang memperkuat Persis pada musim ini, di mana sudah ada Alberto Goncalves dan Khairallah Abdelkbir.

Jauh sebelum Fabiano Beltrame benar-benar menjadi bagian dari Persis, rumor kedatangannya ke Solo sudah tersiar. Terutama karena sang pemain mengundurkan diri dari PSS Sleman, tim yang diperkuatnya di Piala Menpora 2021.

Fabiano Beltrame terbang dari kampung halamannya di Brasil menuju Solo. Pekan lalu, fotonya di Solo sudah bocor, yaitu saat berlatih di gym sebuah hotel bintang lima di Kota Bengawan.

Foto lain juga tersebar, yaitu ketika bersama pemain Persis lainnya, yaitu Beto Goncalves, dan kitman Persis, Asep. Kehadiran bek berusia 38 tahun itu dipastikan menambah rapat pertahanan Persis di Liga 2 2021 nanti.

"Meski sebagai pemain bisa dibilang senior, semangat saya masih seperti pemain junior. Saya siap membantu pemain-pemain muda melalui pengalaman yang didapatkan dari beberapa klub," ujar Fabiano Beltrame setelah resmi berseragam Persis Solo.

Nama Besar dan Bersejarah

Bagi pecinta sepak bola Indonesia, Fabiano Beltrame sudah lama melanglangbuana di sejumlah klub besar. Ia sudah tampil di Indonesia sejak 2005.

Selama 16 tahun sudah ia menjalani karier di sejumlah tim, seperti Persma Manado, Persela Lamongan, Persija Jakarta, Arema, Madura United, Persib Bandung, dan PSS Sleman.

Ia sempat menjadi andalan PSS di Piala Menpora 2021 pada Maret hingga April lalu. Ia tampil enam kali dan menjadi satu kunci sukses PSS menyelesaikan turnamen sebagai tim peringkat ketiga.

Pertimbangan Fabiano hijrah ke Persis Solo adalah karena sejarah panjang dan nama besar klub pujaan Pasoepati dan Surakartans itu. Satu tempat di posisi stoper Persis sudah hampir pasti menjadi miliknya.

"Saya memilih datang ke sini, karena Persis memiliki sejarah yang hebat di sepak bola Indonesia serta punya target besar pada musim ini. Semoga kami bisa mencapai target itu, kembali ke Liga 1," tegas Fabiano Beltrame.

Video