Ada dua pelatih yang sedang berbahagia awal pekan ini, yakni Pep Guardiola (manajer Manchester City) dan Sudirman, pelatih Persija Jakarta.

Mereka sama-sama mengantarkan tim besutannya berpesta juara di tengah pandemi COVID-19. Manchester City menjuarai Carabao Cup setelah mengalahkan Tottenham Hotspur di Stadion Wembley, London, Senin (26/4/2021) dini hari kira-kira pukul 01.00 WIB.

Kalau jam Indonesia, orang-orang yang beragama Islam sedang tertidur lelap dan menanti bangun untuk sahur.

Sementara Persija, tim Macan Kemayoran menjuarai turnamen pramusim Piala Menpora 2021 setelah menumbangkan Persib Bandung 2-1 di Stadion Manahan, Solo, Minggu (25/4/2021).

Pertandingan Persija Vs Persib digelar pukul 20.30 WIB, jamnya disesuaikan setelah ibadah salat tarawih.

Bukan bermaksud membandingkan, tapi memang ada suatu kebetulan, karena Sudirman, baru-baru ini mendapat julukan Pep Guardiman.

Suporter Persija menyematkan julukan itu setelah Persija menghabisi Persib Bandung di leg pertama final Piala Menpora. Satu kesamaan yang mencolok antara dua pelatih ini ialah sama-sama botak.

Sudirman pun tersipu malu pada konferensi pers setelah pertandingan Persija melawan Persib , Kamis (22/4/2021) malam WIB, ketika mengetahui ada julukan baru itu.

Padahal, mantan pemain Timnas Indonesia itu sudah punya sapaan khas sebelumnya, yakni Jenderal. Namun, ia melempar senyuman tipis saat ditanyakan pendapatnya tentang julukan Pep Guardiman.

"Bagaimana ya, memang selama ini, Persija Jakarta adalah tim senior pertama yang saya pegang, terutama di Liga 1," kata Sudirman membuka tanggapan terkait panggilan Pep Guardiman.

Pep yang Asli Bidik Liga Champions

Pep yang asli, untuk pertama kalinya pada musim ini mengangkat trofi. Ini merupakan trofi Carabao Cup/EFL atau Piala Liga Inggris keempatnya bersama Manchester City.

Tak lama lagi, Manchester City juga bakal mengangkat trofi Liga Inggris 2020/2021. Manchester City sudah mengemas 77 poin atau berjarak 10 angka dari Manchester United yang berada di posisi kedua. Dengan lima pertandingan tersisa, Manchester United sangat sulit untuk mengejar.

Manchester City juga masih punya peluang untuk meraih gelar Liga Champions. Manchester City akan berlaga di semifinal melawan PSG dan trofi Liga Champions ibarat misteri buat mantan pelatih Barcelona itu.

Sejak melatih Manchester City pada 2016, Guardiola belum mempersembahkan trofi Liga Champions, padahal ia mendapat dukungan finansial yang sangat besar.

Video

Robin van Persie sudah tahu Kylian Mbappe ditakdirkan untuk menjadi bintang sejak lama. Saat itu, ketika laga persahabatan antara Fenerbahce vs AS Monaco, Van Persie sampai bertaruh bakal makan sepatunya sendiri jika Mbappe gagal bersinar di kemudian hari.

Robin van Persie baru saja bergabung dengan Fenerbahce pada musim panas 2015. Pada satu kesempatan, klub asal Turki itu melangsungkan uji coba dengan Monaco, di mana Mbappe muda sudah menyiapkan aura kebintangannya.

Semua pemain Fenerbahce sudah mewanti-wanti kehadiran Mbappe dari Monaco. Saat itu belum banyak yang tahu bakat istimewa striker PSG yang kini berusia 22 tahun tersebut.

"Setelah saya meninggalkan Manchester United untuk Fenerbahce, kami pergi ke kamp pelatihan di Swiss sebelum musim dimulai. Saya ingat kami berada di Lausanne, di mana klub menyelenggarakan pertandingan persahabatan melawan Monaco," kata Van Persie mengenang.

"Saya tahu saya akan bermain 70 menit dan sebelum saya diganti, seorang anak yang sangat muda masuk. Namanya Mbappe, dan di Eropa belum ada yang benar-benar mendengar tentang dia."

"Tapi kami, sebagai pemain, telah mendengar ketika kami berada di Swiss, bahwa Monaco memiliki pemain spesial di bangku cadangan untuk pertandingan mereka melawan kami. Tapi dalam 20 menit, dia sangat eksplosif, sangat terampil. Itu benar-benar barang dari level lain," kata Robin van Persie melanjutkan.

Taruhan

Pada pertandingan tersebut, Van Persie mengaku mengamati betul permainan Mbappe, setiap gerakannya, dan sampai pada momen di mana ia berani beraturuh, jika Mbappe gagal jadi bintang, maka dia akan memakan sepatunya sendiri.

"Saya memutuskan untuk memperhatikan setiap gerakannya. Saya menatapnya dan saya berkata kepada semua yang lain di bangku cadangan, 'Jika anak ini tidak akan menjadi bintang dunia, saya akan makan sepatu bola yang saya kenakan ini,'"

Van Persie yang kini bekerja sebagai staf di akademi Feyenoord sering menekankan kepada semua juniornya di sana bahwa Mbappe adalah contoh nyata antara bakat dan kerja keras.

"Dia telah bekerja sangat keras di setiap aspek permainannya dan dia memiliki semua senjata untuk bekal menjadi pesepak bola terbaik dunia," ujarnya memungkasi.

Sumber: Mirror

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Valentino Rossi tidak mencoret Marc Marquez dari pacuan juara MotoGP 2021. Menurut Rossi, pembalap Repsol Honda tersebut masih punya kans merengkuh gelar juara dunia musim ini.

Pendapat senada juga diungkapkan pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo. Menurutnya, Marc Marquez tetap rival yang sangat berbahaya.

Setelah absen pada dua balapan pembuka MotoGP 2021 di Qatar karena masih memulihkan diri dari cedera, Marc Marquez comeback di MotoGP Portugal, pekan lalu. Baby Alien finis di posisi ketujuh dan berhak meraup sembilan poin.

Marquez tertinggal 52 poin dari pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, yang sudah mengoleksi dua kemenangan. Balapan musim ini masih tersisa 16 seri lagi. Mampukah, Marquez memangkas defisit itu dan menjadi juara dunia?

Saat pertanyaan itu dilontarkan ke Valentino Rossi, jawabannya tidak ragu-ragu.

"Ya (bisa jadi juara dunia). Saya rasa comeback-nya di level papan atas," kata Valentino Rossi, seperti dilansir Motorsport-Total, Sabtu (24/4/2021).

"Dia sangat kuat. Setiap orang harus melihat Marc Marquez. Tetapi, Quartararo mengawali musim ini dengan sangat baik," imbuh Valentino Rossi.

Pendapat Quartararo

Quartaro mengaku tidak terlalu kaget dengan comeback Marquez di MotoGP Portugal pekan lalu. Meskipun 265 absen dari lintasan, Marquez tetap tampak berbahaya.

"(Comebacknya) seperti yang saya duga. Dia hanya tertingga kurang dari 10 detik. Padahal dia sudah lama tidak melahap 25 lap," kata Quartararo.

"Bagi saya, treknya (di Portugal) paling menuntut fisik. Sekarang, di trek yang sulit, dia tahu rasanya balapan yang komplet. Kini, di Jerez, ada trek yang sangat dikenalnya," imbuh Quartararo.

Itulah sebabnya, Quartararo yakin Marquez bisa jadi ancaman berbahaya pada MotoGP Jerez pekan depan.

"Itu hasil (Marquez di MotoGP Portugal) yang sudah saya duga. Saat kualifikasi dia impresif. Ya, dia kembali," imbuh pembalap asal Prancis itu.

Sumber: Motorsport-Total

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Mantan bintang Tottenham Hotspur dan Barcelona, Steve Archibald memprediksi Harry Kane akan meninggalkan Liga Inggris.

Archibald merasa Kane sudah mentok di Inggris. Apalagi di Tottenham, sebagus apapun penampilannya, Kane akan susah mengangkat trofi.

"Harry benar-benar salah satu penyerang terbaik di negeri ini. Saya suka cara dia mencetak gol, sering kali tanpa hasil. Dia adalah aset yang sangat berharga. Tapi klub pertama saya adalah Clyde, klub kecil klub dan semua orang mengharapkan Anda untuk pindah. Dan klub Harry bukanlah klub seperti Aberdeen," katanya.

Performa Tottenham Hotspur yang kurang menjanjikan bisa mendorong Harry Kane untuk segera angkat kaki dari klub.

Sudah dua tahun, Harry Kane dikaitkan dengan pintu keluar Tottenham Hotspur. Manchester United, Manchester City, dan yang terbaru Barcelona, dikabarkan berminat.

"Klub pertamanya adalah Spurs, ini situasi yang lebih besar baginya. Para pemain ingin puas, ingin terus maju, tetapi Harry sudah berada di klub besar dengan stadion yang indah. Anda tidak tahu bagaimana masa depan, karena mereka berganti manajer," katanya.

"Apakah saya bersimpati pada Harry Kane? Tentu saja saya menyukainya. Dia sudah berada di sana selama beberapa tahun dan terkadang Anda juga bosan dan terjebak dalam kebiasaan. Dan itu tergantung jenis sepak bola yang Anda mainkan dan di bawah Jose Mourinho, ada banyak keluhan. Saya kira akan menjadi penting siapa manajer berikutnya, apa proyeknya dan apakah dia mempercayainya.

Banderol Mahal

Tottenham Hotspur kabarnya tak akan dengan mudah melepas Harry Kane. Mereka ogah menjual Kane ke klub rival Liga Inggris. Sedangkan untuk klub luar, Spurs mematok harga mencapai 175 juta pounds atau Rp 3,5 triliun.

Harry Kane belum mengoleksi gelar meskipun telah menyumbangkan 218 gol untuk Tottenham Hotspur. Jangankan trofi Liga Inggris, untuk masuk empat besar saja amat sulit.

Saat ini, pasukan Jose Mourinho berada di posisi kelima di bawah Chelsea. Posisi mereka pun masih rawan karena Liverpool dan West Ham juga mengoleksi poin yang sama, yakni 49.

Namun, masih ada peluang untuk memecahkan kebuntuan trofi tersebut jika Spurs berhasil mengalahkan Manchester City di final Carabao Cup bulan depan.

"Saya membayangkan langkah selanjutnya adalah klub besar Eropa, meskipun ada banyak peminat di Inggris. Spurs sama besarnya dengan klub mana pun di Inggris dan, pergi ke Manchester United sekarang, meski secara finansial klub terbesar di dunia sepakbola, tidak akan menjadi langkah besar, jika ada. Mereka setara. Jika dia ingin naik, itu harus menjadi sepak bola Eropa."

Sumber: Tribal Football

Tottenham Hotspur Meleset Jauh

Video

Manchester United kabarnya ingin memulangkan Cristiano Ronaldo ke Old Trafford. Bahkan sang pemain kabarnya rela potong gaji untuk kembali bergabung bersama The Red Devils. Namun, untuk melepas Crsistiano Ronaldo, Juventus ingin Paul Pogba dari Manchester United.

Keinginan Juventus untuk mendapatkan Paul Pogba sudah diketahui sejak beberapa tahun lalu. Bahkan jurnalis terkenal Italia, Fabrizio Romano, sempat bersabda kalau Pogba bisa menjadi milik Bianconeri pada 2020, andai pandemi COVID-19 tidak ada.

Sejumlah laporan mengungkapkan kalau Juventus belum berhenti mengejar Paul Pogba. Namun, karena pandemi masih berlangsung, juara bertahan Serie A itu cukup kesulitan untuk mendatangkan Pogba pada tahun ini.

Kendati demikian, Juventus masih punya celah untuk merekrut Paul Pogba. Kontrak gelandang asal Prancis itu hanya tersisa selama satu tahun lagi.

Seandainya Paul Pogba menolak untuk menandatangani kontrak baru, Manchester United bisa terpaksa menjualnya pada musim panas nanti.

Manchester United Butuh Cristiano Ronaldo

Sementara itu, Manchester United membutuhkan tambahan tenaga di sektor depan. Performa Anthony Martial sedang menurun dan Edinson Cavani juga berniat melanjutkan kariernya di Amerika Selatan mulai musim depan.

Cristiano Ronaldo jelas bisa menjadi jawaban. Meski usianya tidak lagi muda, tapi pemain asal Portugal itu tetap mampu membuktikan kalau ketajamannya belum menurun signifikan.

Pengalamannya bermain di Manchester United pun bisa menjadi bekal bagi para pemain muda The Red Devils saat ini. Dari beberapa faktor, sudah jelas Cristiano Ronaldo merupakan pilihan yang tepat untuk Manchester United.

Pertukaran Pemain

La Gazzetta dello Sport mengabarkan kalau Cristiano Ronaldo siap kembali ke Manchester United dan Paul Pogba bisa masuk dalam bagian transaksi ini yang membuat transfer tersebut menjadi pertukaran pemain.

Cristiano Ronaldo siap melakukan apa pun untuk kembali ke skuat The Red Devils, termasuk menerima bayaran lebih kecil dari apa yang dia terima di Juventus. Perlu diketahui bahwa Cristiano Ronaldo digaji sebesar 31 juta euro per tahun saat ini.

Juventus memang akan kehilangan gol-gol yang dihasilkan oleh Cristiano Ronaldo. Namun, kepergian sang bintang bisa membuat buku keuangannya jadi lebih lega. Toh, mereka juga bisa mendapatkan Pogba sebagai ganti uang transfer.

Sumber: La Gazzetta dello Sport - via Marca

Disadur dari: Bola.net (Yaumil Azis, published 25/4/2021)

Video

Petualangan Valentino Rossi bersama tim barunya, Petronas Yamaha SRT, pada MotoGP 2021 jauh dari memuaskan. Bahkan, pencapaian The Doctor sangat mengecewakan.

Tetapi, apa yang membuat Valentino Rossi tetap ingin lanjut membalap setelah mendulang rentetan hasil buruk itu?

Valentino Rossi hanya finis ke-12 pada balapan pembuka, MotoGP Qatar, di Sirkuit Losail. Sepekan berselang, pembalap Italia itu malah menuai hasil lebih buruk di MotoGP Doha, yang juga digelar di Sirkuit Losail, karena finis di posisi ke-16.

Harapan bangkit diusung Rossi saat menjalani balapan pertama seri Eropa, MotoGP Portugal. Tetapi, hasilnya justru makin mengecewakan karena dirinya gagal merampungkan balapan.

Banyak orang yang menilai Rossi seharusnya mulai mempertimbangkan untuk pensiun. Namun, Rossi mengaku masih punya gairah untuk terus membalap meski hasilnya jauh dari memuaskan. Apa alasannya?

"Alasan saya sangat sederhana dan bagi saya rasanya aneh ketika beberapa orang tidak memahaminya. Mungkin cara saya berpikir berbeda," ujar Rossi, seperti dilansir GP One, Jumat (23/4/2021).

"Saya suka yang saya rasakan, sensasinya, adrenalin yang membuat saya menang, naik podium, atau hanya membalap," imbuh Valentino Rossi.

Alasan Masih Membalap

Valentino Rossi mengaku senang dengan perasaannya saat berada di lintasan. Itulah alasannya ia masih ingin meneruskan kiprahnya.

"Saya baik-baik saja selama beberapa hari. Saya senang dengan perasaan berada di sana. Saya tahu betul bahwa pada akhirnya akan menang. Sayangnya, itu (keyakinan untuk menang) yang terjadi pada semua orang," ujar Rossi.

"Tetapi saya mencoba dengan semua kekuatan saya untuk membuatnya sesulit mungkin. Itulah satu-satunya alasan mengapa saya masih membalap," imbuh Rossi.

Banyak yang menyarankan Rossi segera oensiun karena usianya sudah tidak muda lagi. The Doctor kini telah berusia 42 tahun.

Sumber: GP One

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Gelaran Piala Menpora 2021 berakhir sudah. Persija Jakarta keluar sebagai juaranya, setelah menang 2-1 atas Persib dalam final leg kedua di Stadion Manahan, Solo, Minggu (25/4/2021) malam.

Atas kemenangan tersebut, Macan Kemayoran unggul secara agregat gol 4-1 atas Maung Bandung dan memastikan gelar juara pramusim 2021.

Tidak hanya gelar juara yang berhak mengangkat trofi Piala Menpora 2021 dan uang tunai senilai Rp 2 miliar. Adanya penghargaan individu juga melengkapi kesuksesan tim Ibu Kota.

Gelandang Persija, Marc Klok, juga dinobatkan sebagai pemain terbaik turnamen Piala Menpora 2021. Ia berperan besar dalam pencapaian Persija ke tangga juara.

Pemain naturalisasi asal Belanda itu ikut mencatatkan gol dan assist sepanjang turnamen. Pemain naturalisasi asal Belanda tersebut adalah roh permainan lini tengah Persija dan berhak mendapatkan hadiah uang Rp100 juta.

"Saya sangat senang atas pencapaian hari ini, terimakasih untuk semuanya, khususnya suporter. Penghargaan pemain terbaik, saya memang punya target selain juara adalah pemain terbaik," terang Marc Klok usai pertandingan.

"Alhamdulillah semua saya dapatkan tak lepas sari dukungan rekan-rekan pemain dan pelatih juga," lanjut eks pemain PSM Makassar itu sebagai ucapan syukur menjadi pemain terbaik Piala Menpora 2021.

Rising Star PSIS

Sementara itu, tim PSIS Semarang ikut menyumbangkan satu pemainnya yang mendapat penghargaan individu, yakni bek sayap berusia 18 tahun, Pratama Arhan Alif Rifai yang dinobatkan sebagai pemain muda terbaik Piala Menpora 2021.

Pemain asal Blora tersebut tampil lebih dari 300 menit dan melakukan intersep sebanyak 29 kali. Arhan juga mampu mencetak dua gol sepanjang turnamen dan mengantarkan Mahesa Jenar melaju ke babak delapan besar.

"Dengan penghargaan ini membuat saya harus lebih bekerja keras dan konsisten lagi di sepak bola, bersyukur dengan prestasi ini. Saya persembahkan untuk keluarga dan orang-orang yang saya sayangi," kata Arhan.

"Kami berterima kasih dengan adanya turnamen Piala Menpora ini, setelah lama kompetisi vakum. Semoga sepak bola Indonesia semakin maju," tegas Arhan.

Adapun beberapa penghargaan diberikan usai pertandingan, seperti PSM Makassar yang mendapat penghargaan tim fair play. Hingga Assanur Rijal (Persiraja Banda Aceh) sebagai pencetak gol terbanyak.

Sebaran Penghargaan Piala Menpora 2021

Juara Piala Menpora 2021: Persija Jakarta

Runner-up: Persib Bandung

Peringkat 3: PSS Sleman

Peringkat 4: PSM Makassar

Pemain terbaik: Marc Klok (Persija)

Top scorer: Assanur Rijal (Persiraja)

Tim fair play: PSM Makassar

Pemain muda terbaik: Pratama Arhan (PSIS)

Wasit terbaik: Agus Fauzan Arifin

Video

Manajer Manchester City, Josep Guardiola, mengakui lebih mudah untuk meraih gelar juara. Sebab, sepanjang karirnya, Guardiola, berkiprah di tim-tim besar yang punya peluang meraih juara.

Guardiola baru saja mendapatkan gelar juara Carabao Cup atau EFL Cup. Pada laga final yang digelar pada Minggu (25/4/2021) malam WIB di Wembley, Manchester City menang dengan skor 1-0. Gol tunggal Manchester City dicetak Clement Lenglet pada menit ke-82.

Bagi Josep Guardiola, gelar Carabao Cup 2020/2021 menjadi trofi mayor ke-25 yang didapat dalam karirnya. Ssebuah capaian yang luar biasa bagi manajer asal Spanyol tersebut.

Menurut Guardiola, di tidak banyak mengalami kesulitan dalam mengumpulkan trofi. Sebab, pada karir kepelatihannya, Guardiola hampir selalu berada di klub besar dan punya banyak pemain level atas.

"Itu bagus. Saya berada di klub besar: Barcelona, Bayern Munich, di Man City. Itulah mengapa lebih mudah meraih gelar," kata Guardiola kepada Sky Sports.

Di Man City, Guardiola mampu meraih empat gelar Carabao Cup secara beruntun. Guardiola pun mampu menyamai catatan trofi yang diraih Sir Alex Ferguson dan Jose Mourinho pada ajang yang sama.

Soal Suporter di Stadion

Laga final Carabao Cup jadi momen yang penting. Sebab, laga sudah bisa disaksikan suporter secara langsung di stadion. Walau masih dalam jumlah yang terbatas, Guardiola senang dengan momen ini.

"Suporter memang tidak penuh di stadion tapi itu sangat berisik," kata JosepGuardiola.

"Hari ini kami sangat senang bahwa kami memiliki empat gelar berturut-turut dalam kompetisi ini. Kami mencoba untuk memenangkan pertandingan, menciptakan banyak peluang," tegas Guardiola.

Sumber: Sky Sports

Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin, Published 26/04/2021)

Saksikan Video Pilihan Kami:

Berakhir sudah turnamen Piala Menpora 2021. Sejumlah pemain mampu bermain gemilang, tapi tak sedikit pula yang gagal menampilkan performa sesuai ekspektasi.

Laga pemungkas Piala Menpora 2021 ditandai dengan kemenangan Persija Jakarta pada final leg kedua atas Persib Bandung. Melawan tim yang bermain dengan 10 pemain sejak menit 22' setelah Bayu Fiqri mendapat kartu kuning kedua, Macan Kemayoran sukses menyudahi laga dengan skor 2-1 (aggregat 4-1).

Satu catatan menarik pada Piala Menpora 2021 ini adalah Persija melangkahkan kakinya di turnamen pramusim tersebut dengan kekalahan. Bahkan, tim yang dilatih Sudirman itu gagal mencetak gol.

Selain itu, banyak pemain-pemain 'baru' bermunculan yang membuat decak kagum para penikmat sepak bola Indonesia. Assanur Rijal Torres misalnya, keluar sebagai top scorer meski timnya, Persiraja Banda Aceh, tersingkir sejak babak grup.

Namun demikian, tak sedikit pemain berlabel bintang yang sinarnya meredup selama Piala Menpora 2021. Berikut ini Bola.com mengulasnya:

Marco Simic

Meski berhasil mengantarkan Persija Jakarta keluar sebagai juara Piala Menpora 2021, penampilan Marko Simic sangat jauh dari ekspektasi. Striker asal Kroasia itu bahkan kalah mentereng dengan Osvaldo Haay yang menelurkan tiga gol sepanjang turnamen.

Tagar #SimicOut juga sempat meramaikan jagad dunia maya beberapa waktu lalu menyusul kegagalannya mencetak gol pada leg pertama final Piala Menpora 2021. Dari tujuh penampilan, Simic hanya mampu mencetak dua gol saja.

Andik Vermansah

Andik Vermansah menjadi pemain berikutnya yang gagal memenuhi ekspektasi pada Piala Menpora 2021.

Andik menjadi penyerang Bhayangkara Solo FC paling banyak mengoleksi menit bermain. Akan tetapi, dari tiga kali bermain dan 213 menit yang ia koleksi, tak ada satupun gol yang ia cetak.

Ia pun gagal membawa timnya lolos dari fase grup karena kalah bersaing dengan Persija Jakarta dan PSM Makassar.

Kushedya Hari Yudo

Kushedya Hari Yudo awalnya digadang-gadang bakal membuat lini depan Arema FC menakutkan di Piala Menpora 2021. Namun, kenyataannya justru berbeda.

Kushedya Hari Yudo gagal memberikan penampilan terbaik. Dalam tiga laga yang dimainkan, Kushedya tak mampu mencetak satu gol pun untuk Arema FC.

Akhirnya, Arema FC harus tersingkir dari Piala Menpora 2021. Klub berjulukan Singo Edan itu hanya mampu meraih satu poin dan finis di posisi dasar klasemen Grup A.

Evan Dimas

Evan Dimas Darmono dan Hansamu Yama merupakan dua pemain Bhayangkara Solo FC yang memiliki menit bermain terbanyak. Keduanya bermain full 270 menit, tapi gagal memberikan dampak nyata.

Evan Dimas tak cuma gagal mencetak gol, tapi juga urung mengoleksi assist yang biasanya rajin ia ciptakan sepanjang kariernya. Atas melempemnya penampilan Evan, Bhayangkara FC pun gagal lolos ke fase gugur Piala Menpora 2021.

Hendro Siswanto

Kehadiran Hendro Siswanto awalnya membawa angin optimistis di Borneo FC. Namun, Hendro Siswanto ternyata belum mampu memberikan kontribusi maksimal bersama klub berjulukan Pesut Etam itu.

Hendro Siswanto hanya bermain dua di Piala Menpora 2021. Hal itu terjadi pada laga debut bersama Borneo FC, Hendro Siswanto menerima kartu kuning kedua.

Dalam laga yang dimainkan, Hendro Siswanto belum bisa memberikan kesan mengesankan. Borneo FC akhirnya harus tersingkir dari Piala Menpora 2021 karena finis di urutan buncit klasemen sementara Grup B dengan raihan satu poin.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Legenda Juventus, Alessandro Del Piero dikabarkan memiliki niat untuk maju sebagai calon presiden Bianconeri menggantikan Andrea Agnelli pada musim depan.

Seperti diketahui, Agnelli adalah salah satu tokoh utama proyek akbar European Super League mendapat tentangan dari berbagai pihak, mulai dari suporter, klub lain, otoritas liga domestik, hingga badan sepak bola Eropa UEFA.

Bahkan, ketika klub-klub Inggris serta dua klub Italia lainnya, yakni Inter Milan dan AC Milan memilih untuk mundur, Agnelli dan Juventus bersikukuh untuk melanjutkan proyek ini.

Agnelli sempat dirumorkan akan mundur dari posisinya. Namun, pria 45 tahun itu membantahnya, bahkan menegaskan akan meneruskan posnya sebagai salah satu arsitek utama Super League.

Meski demikian, CEO perusahan induk Juventus, Exor yang juga merupakan sepupu dari Agnelli, Kohn Elkann bisa jadi akan mencopot Agnelli dari posisi presiden Bianconeri.

Keputusan tersebut bisa jadi akan diambil oleh Elkann ketika Exor menggelar rapat umum pemegang saham Juventus pada 27 Mei 2021 mendatang.

Rencana Del Piero

Kini seperti dilansir Il Messagero, Del Piero yang saat ini bekerja sebagai komentator di ESPN dikabarkan siap kembali ke Juventus dan berencana menjadi presiden klub.

Sebelumnya, Alessandro Nasi kabarnya menjadi kandidat utama pengganti Agnelli. Sementara itu, pelatih legendaris Si Nyonya Tua, Marcelo Lippi juga masuk bursa kandidat.

Beberapa waktu lalu, mantan rekan Del Piero di lini depan Juventus, David Trezeguet mengindikasikan bahwa dirinya dan Del Piero siap kembali ke Turin.

Sumber: Il Messagero

Disadur dari: Bola.net (Ari Prayoga, published 25/4/2021)

Terancam Terlempar dari Zona Liga Champions

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini