Persib Bandung melangkah ke semifinal Piala Menpora 2021 setelah menang 3-2 dalam laga dramatis kontra Persebaya Surabaya di babak 8 besar yang berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (11/4/2021) malam WIB. Persib tampak mendominasi pada babak pertama.
Dua gol cepat dicetak Persib Bandung dalam enam menit pertama pertandingan. Ezra Walian langsung mencetak gol saat laga baru berjalan sekitar 40 detik.
Kemudian giliran Wander Luiz yang mencetak gol bagi Persib Bandung saat laga baru berjalan enam menit. Keunggulan cepat ini membuat Persib tampak begitu mendominasi jalannya pertandingan.
Hingga akhirnya Nick Kuipers membawa Maung Bandung makin unggul lewat gol yang dicetaknya pada menit ke-37. Persebaya seakan menghadapi mimpi buruk karena tertinggal tiga gol pada babak pertama dan kehilangan sang penjaga gawang, Satria Tama, yang mendapat kartu merah pada masa injury time babak pertama.
Persebaya Surabaya yang kalah jumlah pemain tetap berusaha tampil menyerang untuk mengejar defisit tiga gol. Arif Satria berhasil membuat kedudukan menjadi 1-3 pada menit ke-62, hanya dua menit sebelum Persib juga harus bermain dengan 10 pemain karena kartu merah yang diterima Wander Luiz.
Dalam kondisi sama-sama bermain dengan 10 pemain, Persebaya pun tampil lebih menekan. Sayangnya, gol kedua Bajul Ijo baru tercipta pada masa injury time lewat tandukan kepala Mokhamad Syaifuddin.
Persib Bandung akhirnya melangkah ke semifinal Piala Menpora 2021 karena mampu mempertahankan keunggulan 3-2 hingga peluit panjang berbunyi. Bola.com mengulas tiga kunci keberhasilan Persib melangkah ke semifinal Piala Menpora. Berikut ulasannya:
Kunci keberhasilan pertama Persib Bandung dalam pertandingan ini adalah mencuri keunggulan dengan begitu cepat. Hanya dalam enam menit awal pertandingan, Maung Bandung langsung unggul dua gol.
Hanya dalam waktu sekitar 40 detik, Ezra Walian langsung menjebol gawang Satria Tama. Berawal dari sepak pojok yang tidak berhasil dimaksimalkan pada kesempatan pertama, Ezra Walian mendapatkan bola dan melepaskan sebuah tembakan placing melengkung ke sudut kiri gawang Persebaya yang membuat Satria Tama hanya bisa berdiri terpaku melihat bola masuk ke gawangnya.
Tidak sampai di situ saja. Serangan cepat Persib Bandung pada menit keenam yang dimulai dari Ezra Walian pun berbuah gol. Bola yang dilepaskan Ezra kepada Frets Butuan dimaksimalkan oleh pemain sayap Persib itu untuk melepas umpan ke jantung pertahanan Persebaya.
Wander Luiz yang cukup terkawal tetap mampu memaksimalkan umpan tersebut menjadi gol yang membawa Persib unggul 2-0 dalam laga tersebut.
Tidak hanya meraih dua gol cepat dalam enam menit awal pertandingan, Persib Bandung tampil begitu agresif sejak babak pertama. Febri Hariyadi dan Frets Butuan menjadi motor serangan dari sisi sayap yang mengalirkan bola kepada Ezra Walian dan Wander Luiz di lini depan.
Sementara itu, Farshad Noor dan Dedi Kusnandar bahu membahu mengawal lini tengah dan mengatur irama permainan tim. Keduanya juga kerap memainkan bola yang cepat untuk mengalirkan bola kembali ke lini depan setelah merebut bola dari pemain Persebaya atau mendapatkan bola dari lini pertahanan.
Bahkan lini pertahanan Persib pun begitu agresif. Menempatkan Victor Igbonefo dan Nic Kuipers di pusat pertahanan dan Henhen Herdiana serta Ardi Idrus di sisi sayap pertahanan, Persib mampu meredam permainan Persebaya sepanjang babak pertama. Bahkan Nick Kuipers mampu menambah keunggulan Persib menjadi 3-0 lewat gol yang dicetaknya.
Satu hal yang tidak kalah penting adalah bagaimana pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, merespons kebangkitan Persebaya Surabaya pada babak kedua, terutama setelah Wander Luiz dikartu merah oleh wasit pada menit ke-64 saat kedudukan sudah berubah menjadi 3-1.
Robert Alberts sempat terpaksa melakukan pergantian pemain dengan cepat pada saat laga baru berjalan 17 menit. Ezra Walian ditarik keluar lantaran cedera dan digantikan oleh Esteban Vizcarra.
Kemudian tepat sebelum Persib kebobolan gol pertama Persebaya, Robert Alberts juga menarik keluar Febri Hariyadi dan Farshad Noor dan membuat skuat lebih segar dengan kehadiran Erwin Ramdani dan Beckham Putra Nugraha.
Dedi Kusnandar dan Frets Butuan pun ditarik keluar pada menit ke-75. Robert Albets kembali menyegarkan skuatnya dengan memasukkan Achmad Jufriyanto untuk mempertebal pertahanan dan Ferdinand Sinaga untuk mencari peluang mencetak gol lagi.
Meski pada akhirnya Persebaya berhasil mencetak satu gol tambahan pada masa injury time, Persib mampu mempertahankan soliditas dan bermain dengan cerdik menahan gempuran Persebaya dan menang 3-2 untuk lolos ke semifinal Piala Menpora 2021.
Riko Simanjuntak mulai akrab dengan peran baru sebagai supersub di Piala Menpora 2021. Padahal sebelumnya, winger Persija Jakarta itu merupakan starter yang tidak tergantikan.
Terbaru, Riko dimainkan pada babak kedua ketika Persija Jakarta mengalahkan Barito Putera 1-0 pada babak perempat final Piala Menpora di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (10/4/2021).
Pelatih Persija Jakarta, Sudirman, baru sekali memercayai Riko sebagai pemain utama di Piala Menpora. Gelandang sayap berusia 29 tahun itu tiga kali diturunkan dari bangku cadangan.
Persija Jakarta dianggap bermain buruk pada babak pertama melawan Barito Putera karena ketiadaan Riko. Namun, Sudirman menolak asumsi tersebut.
"Kalau dibilang tidak bagus, tidak juga. Sebab pada babak pertama, kami memiliki banyak peluang. Memang, Riko adalah pemain kunci kami," kata Sudirman.
Sudirman menjelaskan tujuan perubahan status Riko di Persija Jakarta selama Piala Menpora. Pemain yang dijuluki Si Kancil ini disebutnya lebih berguna bermain di babak kedua.
"Kami sadar, saya sadar, dan Riko juga sadar, bahwa dia akan lebih bagus jika bermain di babak kedua," tutur Sudirman.
"Riko punya energi dan stamina yang bagus. Jadi saya memainkan Riko di babak kedua untuk membuat pemain belakang Barito Putera kerepotan. Saat Riko masuk, dia akan lebih fresh," imbuhnya.
Selama menjadi supersub, posisi Riko di sayap kanan Persija Jakarta digantikan secara bergantian oleh Heri Susanto dan pemain berusia 18 tahun, Alfriyanto Nico. Nama terakhir lebih sering masuk sebagai starter.
Babak Semifinal Leg 1 Piala Menpora
15 April 2021
Persija Jakarta Vs PSM Makassar
Stadion Maguwoharjo, Sleman
Kick-off 18.15 WIB
Live Indosiar dan Video
Perburuan tiket untuk berlaga di Olimpiade Tokyo masih berlangsung. Namun, proses kualifikasi mengalami hambatan karena pandemi Covid-19.
Menurut rilis dari National Olympic Committee (NOC) Indonesia, Rabu (7/4/2021), beberapa tiket sudah dipegang atlet-atlet Merah Putih. Indonesia setidaknya telah aman mengantongi 13 tiket tampil di Olimpiade Tokyo.
Empat tiket didapat oleh sprinter Lalu Muhammad Zohri, penembak Vidya Rafika Rahmatan Toyyiban (50m rifle 3 position putri), serta dua kuota entry by-number untuk pemanah putra dan putri.
Dua tiket lain potensial digenggam lifter Eko Yuli Irawan (61 kg putra) dan Windy Cantika (49 kg putri). Mereka masuk dalam posisi aman ranking "Road to Tokyo" Federasi Angkat Besi Internasional (IWF).
Angkat besi Indonesia berpotensi menambah lifter di Olimpiade Tokyo karena kualifikasi baru akan ditutup Mei 2021.
Sisanya potensi didapatkan cabang olahraga bulutangkis. Setidaknya sudah ada tujuh nomor yang masuk dalam daftar aman perburuan poin "Road to Tokyo", yaitu tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting dan Jonathan Christie, tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung, ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu, ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan serta ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Bulutangkis Indonesia juga membuka peluang mendapatkan tambahan tiket mengingat perburuan poin "Road to Tokyo" masih berlangsung. Perhitungan poin baru ditutup di Singapore Open pada 1-6 Juni.
Olimpiade Tokyo dijadwalkan berlangsung pada 23 Juli-8 Agustus 2021. Ini merupakan pesta Olimpiade edisi ke-32 serta menjadikan Negeri Sakura sebagai negara Asia pertama yang menyelenggarakan pesta olahraga paling gengsi empat tahunan sebanyak dua kali.
1. Lalu Muhammad Zohri (atletik)
2. Vidya Rafika Rahmatan Toyyiban (menembak, 50m rifle 3 position putri)
3 dan 4. Dua kuota entry by-number untuk pemanah putra dan putri
5. Eko Yuli Irawan (angkat besi, 61 kg putra)
6. Windy Cantika (angkat besi, 49 kg putri)
7. Anthony Sinisuka Ginting (bulutangkis, tunggal putra)
8. Jonatan Christie (bulutangkis, tunggal putra)
9. Gregoria Mariska Tunjung (bulutangkis, tunggal putri)
10. Greysia Polii/Apriyani Rahayu (bulutangkis, ganda putri)
11. Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (bulutangkis, ganda putra)
12. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (bulutangkis, ganda putra)
13. Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (bulutangkis, ganda campuran)
Shin Tae-yong kembali buka-bukaan terkait budaya sepak bola Indonesia kepada Media Korea Selatan. Kali ini, manajer pelatih Timnas Indonesia itu membandingkan kedisiplinan pemainnya dengan Korea Selatan.
Shin Tae-yong baru saja memantau langsung permainan bek Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam, bersama Ansan Greeners. Dia meminta pemain berusia 21 tahun itu untuk meresap budaya Korea Selatan.
"Jika Anda pergi ke suatu negara, Anda harus mempelajari budaya negara itu dengan cepat dan mempelajari gaya hidup masyarakat setempat," kata Shin Tae-yong dinukil dari Sports-G.
"Secara khusus, Anda perlu membiasakan diri dengan budaya Korea Selatan yang cepat. Di Korea Selatan, hanya dibutuhkan waktu tiga menit untuk persiapan latihan."
"Di Indonesia, mereka membutuhkan waktu hingga 15 menit agar siap dalam berlatih. Ini sangat lambat. Orang akan menjadi gila," tutur pelatih yang sedang pulang kampung ke Korea Selatan ini.
Selain itu, Shin Tae-yong juga mengungkapkan kelebihan sepak bola Indonesia. Namun, pelatih berusia 51 tahun itu tetap ingin Asnawi Mangkualam meninggalkan kebiasaan di kampung halamannya.
"Orang Indonesia itu baik-baik dan tidak ada yang mendesak saya. Saya punya banyak kebebasan melatih Timnas Indonesia. Saya juga mencoba memahami budaya di Indonesia, namun Asnawi Mangkualam harus beradaptasi dengan kultur di Korea Selatan" tutur Shin Tae-yong.
"Asnawi Mangkualam punya nyali. Jadi saya sangat merekomendasikannya ke Ansan Greeners. Jika naluri Anda tidak terlihat, sehebat apa pun Anda, besar kemungkinan Anda akan gagal di luar negeri," imbuhnya.
Sumber: Sports-G
Operasi pembajakan Persis Solo terhadap pemain di Piala Menpora dimulai. Assanur Rijal, top scorer sementara turnamen pramusim itu, telah merapat dari Persiraja Banda Aceh.
Persis memboyong Assanur Rijal dari Persiraja Banda Aceh dengan gratis. Pasalnya, kontrak striker berusia 25 tahun itu bersama Persiraja telah habis setelah tersingkir dari Piala Menpora.
Manuver Persis mencomot pemain dari Piala Menpora bukan datang secara tiba-tiba. Manajemen tim berjulukan Laskar Sambernyawa itu telah merencanakan secara matang sejak jauh-jauh hari.
Direktur Utama Persis, Kaesang Pangarep pernah mengatakan berniat membajak sejumlah pemain berkualitas dari Piala Menpora demi promosi ke Liga 1 pada tahun depan.
"Pokoknya, yang jago-jago di Piala Menpora, nanti akan bermain untuk Persis," kata Kaesang Pangarep setelah menemui Ketua PSSI, Mochamad Iriawan di Kantor PSSI, Jakarta Pusat, 7 April 2021.
Dalam setiap kesempatan, Kaesang Pangarep selalu mengungkapkan target Persis secara menggebu-gebu. Putra kedua dari Presiden Jokowi ini ingin Persis naik kasta pada musim depan.
"Sedari awal, target Persis ke Liga 1 itu menjadi harga mati," imbuh pengusaha muda asal Solo tersebut.
Assanur Rijal menjadi pemain jebolan Piala Menpora pertama yang bergabung Persis. Saat ini, pemain asli Aceh itu memimpin daftar pencetak gol sementara dengan empat gol. Padahal, Persiraja telah tersingkir di babak penyisihan.