Sosok Assanur Rijal jadi sorotan publik sepak bola Indonesia pasca-Persiraja Banda Aceh menekuk Persita Tangerang dengan skor 3-1 pada laga pertama Grup D Piala Menpora 2021 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (24/3/2021).
Pada laga itu, Torres, sapaan akrabnya, memborong gol kemenangan Laskar Rencong, sekaligus menorehkan hattrick pertamanya di ajang pramusim tersebut. Dua dari tiga gol itu lahir lewat sundulan kepala Torres.
Sukses tersebut membuatnya kian lekat dengan julukan 'Si Raja Udara' yang disandangnya sejak mengawali karier di level klub dengan berkostum Aceh United pada 2017. Saat itu, Aceh United berkiprah di Liga 3 dan kemudian promosi ke Liga 2 pada 2018.
Selepas dari Aceh United, Assanur Rijal bergabung dengan Persiraja jelang Liga 2 musim 2019. Bersama klub impiannya sejak kecil, Torres membuat lompatan besar dalam karier sepak bolanya.
Ia mencetak gol tunggal kemenangan Persiraja atas Sriwijaya FC pada perebutan tiket promosi ke Liga 1, mendampingi Persik Kediri dan Persita Tangerang.
Dalam channel YouTube Ichsan Maulana, Torres mengungkapkan perasaanya yang campur aduk setelah menjadi pahlawan Persiraja pada laga itu.
"Menjadi bagian dari Persiraja adalah tujuan utama saya berkarier di sepak bola. Saya pun tak kuasa menahan air mata haru dan bangga bisa membawa Persiraja promosi ke Liga 1," ujar Torres yang bertinggi badan 165 cm ini.
Alasan itulah yang membuat Assanur Rijal menolak secara halus tawaran dari sejumlah klub Liga 1 dan Liga 2 yang serentak berdatangan selepas sukses itu. Ia pun menegaskan akan tetap berkostum Persiraja selama tenaganya masih dibutuhkan.
Pada kesempatan itu, ia menjelaskan mengapa dirinya akrab dengan sapaan yang sama dengan nama eks striker Timnas Spanyol, Fernando Torres, yang juga menjadi idolanya.
Saat itu, ia bergabung pada sebuah sekolah sepak bola (SSB) di Aceh Besar. Setiap latihan, Assanur Rijal selalu mengenakan jersey bernama punggung Torres. Oleh pelatihnya di SSB itu, ia pun dipanggil dengan sapaan Torres.
Saking lekatnya dengan nama itu, setiap mengikuti turnamen usia dini, nama yang terdaftar di panitia adalah Torres bukan lagi nama aslinya.
"Sampai sekarang saya tetap dipanggil dengan nama Torres. Kebetulan posisi kami sama sebagai striker yang bertugas mencetak gol," kata Torres.
Torres baru resmi merasakan atmosfer Liga 1 pada 2020 yang terhenti dan kemudian resmi dibatalkan oleh PSSI. Padahal, penampilan Torres bersama Persiraja terbilang menjanjikan sebagai tim promosi.
Pada tiga awal, Laskar Rencong tak terkalahkan dengan hasil satu kali menang dan dua kali imbang. "Saya dan teman-teman pun yakin bisa meraih peringkat lebih baik dari posisi 10 besar yang ditargetkan Persiraja," kata Torres.
Sebagai pemain yang baru berkiprah di kompetisi kasta tertinggi, Torres mengaku belum mendapatkanya banyak hal dari sepak bola, khususnya dari segi materi.
"Tapi, alhamdulliah saya sudah membantu merehab rumah dan membeli sapi untuk keluarga," tutur Torres.
Ia mengaku ingin fokus dulu di sepak bola dengan usianya yang sudah 26 tahun. "Saya ingin membahagiakan orangtua dan keluarga lewat sepak bola," pungkas Torres yang pernah menghabiskan masa remajanya membantu sang ayah, Bukhari yang berprofesi sebagai pandai besi.
Gelandang Ady Setiawan mencetak gol perdananya untuk Persebaya Surabaya sejak bergabung awal bulan ini.
Dia ikut membawa Bajul Ijo menang 2-1 atas Madura United dalam matchday kedua Grup C Piala Menpora 2021 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Minggu (28/3/2021).
Menariknya, Ady Setiawan terlihat melepas deker alias pelindung tulang kering setelah dia mencetak gol yang lahir pada menit ke-11 itu. Dia memamerkannya ke arah fotografer yang berada di sudut lapangan.
Rupanya deker atau skin guard itu bergambarkan foto almarhum sang ayah, A. Rahman Usman. Selebrasi tersebut sekaligus sebagai simbol untuk mempersembahkan golnya bagi mendiang sayang ayah.
"Gol itu selain untuk Bonek juga untuk almarhum bapak. Karena baru-baru meninggal, tepatnya akhir tahun kemarin. Oleh karena itu saya persembahkan untuk bapak," kata Ady dilansir dari situs resmi klub, Senin (29/3/2021).
Pemain berusia 25 tahun itu mengaku sudah mengenakan deker itu sejak pertandingan pertama yakni Persebaya Surabaya melawan Persik Kediri (23/3/2021). Dia ingin perjuangannya di lapangan hijau disertai oleh foto mendiang sang ayah.
Pada laga Persebaya Surabaya kontra Madura United, dia berhasil mencetak gol pertama dalam duel bertajuk Derbi Suramadu tersebut.
"Saya memang sudah bikin itu (shin guard) sejak sebelum Piala Menpora. Waktu pertandingan pertama Ady sudah pakai dan sekarang saya juga pakai. Sebagai penghormatan untuk beliau. Alhamdulillah juga bisa cetak gol," imbuhnya
Gol yang dicetak oleh Ady Setiawan ini juga lahir dari proses yang cukup apik. Dia memanfaatkan sepakan pojok yang dilepaskan oleh Hambali Tholib. Ady kemudian menyundulnya dan bola gagal dibendung oleh kiper Madura United.
Ady memiliki peran penting selama dua pertandingan di Grup C Piala Menpora 2021. Dia tidak pernah absen alias membukukan 180 menit dalam dua laga itu. Di lini tengah, dia selalu mampu menjaga keseimbangan tim.
"Kita tahu, meskipun Ady baru bergabung dengan tim, tapi komunikasi cukup bagus. Kita lihat Ady juga main berjuang, bahkan dia bisa mencetak gol. Saya kira butuh waktu lebih kompak lagi. Tetapi, sampai sejauh ini saya kira sudah cukup bagus," kata pelatih Persebaya, Aji Santoso.